Detail Cantuman Kembali

XML

HUMANISME DALAM PERSPEKTIF ALI SYARI’ATI


Humanisme adalah ungkapan sekumpulan nilai ilahiah yang ada di dalam diri manusia. Yang tidak berhasil dibuktikan oleh ideology-ideokogi modern akibat pengingkaran mereka terhadap agama. Di atas segalanya kesaksian seorang kritikus asal Palestina itu adalah refleksi dari kedigdayaan Barat yang memang luar biasa. Sejarah membuktikan benar-benar dibuat tidak berdaya oleh ekspansi Barat yang merefleksikan sebagai kekuatan, ideology, budaya Oleh karena itu, Hak Asasi Manusia (HAM) yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hak-hak mendasar pada diri manusia harus menjadi akar dari Negara, menghormati perbedaan, menerima keanekaragaman, menerima hubungan, serta menghargai hubungan gender. Kondisi yang diperlukan adalah Negara harus konsisten terhadap konstitusi, hak-hak dasar, persamaan laki-laki dan perempuan, persamaan muslim dan non muslim.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Kritik Ali Syariati tentang Konsep Humanisme Barat 2) Bagaimana Tentang Hukum Ekseekusi Mati (Qishosh) menurut pandangan Ali Syariati 3) Bagaimana pandangan Ali Syariati tentang Kesetaraan Gender. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana kritik Ali Syariati tentang konsep humanisme Barat. 2) untuk menegtahui bagaimana pandangan Ali Syariati terhadap Kesetaraan Gender. 3) Untuk mengetahui pandangan Ali Syariati tentang Hukum Eksekusi Mati (Qishosh).
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library search). Sumber data yang peneliti gunakan adalah buku Ali Syariati seperti Sosiologi Islam. Sedangkan data sekundernya didapat dari literature, buku atau jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Kemudian data diolah dengan menggunakan metode interpretasi yaitu cara untuk menangkap apa yang dimaksudkan tokoh yang juga dihasilkannya, dan juga menggunakan metode deskripsi yaitu menguraikan secara langsung dan komprehensif konsepsi Ali Syariati tentang humanisme yang diteliti oleh peneliti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Nampak jelas manusia sebagai esensi utama. Sehingga supra material telah dilupakan. Hanya melihat sisi materialnya saja dan menutup mata terhadap dimensi-dimensi rohaniah manusia tersebut. Seperti humanisme Liberalisme dengan sistem kapitalnya, Marxisme yang mendasarkan pandanganya pada hal-hal yang bersifat duniawi. Aliran Eksistensialisme nampaknya memiliki pandangan yang berbeda tentang kemanusiaan. Kendati aliran ini memandang manusia sebagai makhluk yang merdeka, bebas memilih dan unik di atas awan. Dalam pandangan Islam, Negara adalah intuisi yang dapat melindungi rakyat dan mengatasi persoalan kejahatan pembunuhan. Dalam hal ini qishosh merupakan sebuah jaminan untuk kelestarian sebuah komunitas. Hak asasi bertujuan menjamin martabat setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Memberikan kekuatan moral untuk menjamin dan melindungi manusia berdasarkan hukum, bukan atas dasar kehendak, keadaan maupun perbedaan gender.
Arnah - Personal Name
SKRIPSI AFI 77
2x7.42
Text
Indonesia
2021
Serang Banten
xiii + 62 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...