Detail Cantuman Kembali
KESUCIAN HATI MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI
Skripsi ini membahas tentang kesucian hati menurut salah satu tokoh tasawuf yaitu
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Hati merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan
manusia dan orientasi manusia pada saat ini lebih mementingkan untuk mencari
kehidupan duniawi. Padahal, kebutuhan ruhani amatlah lebih penting guna
membentengi diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat memunculkan timbulnya
penyakit hati. Penyakit hati pada dasarnya sulit untuk disembuhkan. oleh karena itu
marilah kita jaga kesucian hati ini dengan melakukan hal-hal yang terpuji. Rumusan
masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat hati, bentuk dan
kedudukan hati serta bagaimana cara mensucikan hati, karena proses penyucian hati
pada saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum terutama umat muslim untuk
menghadapi masalah-masalah kontemporer yang berkaitan dengan hati, agar selalu
dapat menempatkan hatinya dekat dengan Allah SWT.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui hakikat hati menurut
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. 2). Untuk mengetahui bentuk dan kedudukan hati
menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. 3). Untuk mengetahui cara mensucikan hati
menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jailani.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif interpretative. Maka sumber utama dalam penelitian
ini adalah kitab Fathur Rabbani karya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Sedangkan
sumber sekundernya adalah buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, dan sumber lain yang
membahas tentang kesucian hati.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Hakikat
hati yang bersih dan suci didalamnya tidak ada urusan dunia sama sekali, karena
Allah SWT tidak melihat dunia di hati mereka sedikit pun dan itulah hati yang bersih.
Secara fisik, hati segumpal daging yang berbentuk bundar memanjang, namun
menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani hati tidak berbentuk tapi merasa dan
mengetahui segala kehendak tubuh, karena hati itu penggembala anggota tubuh yang
lain. Hati memiliki kedudukan yang tertinggi. Sebab, hati adalah rajanya seluruh
anggota tubuh lainnya. upaya penyucian hati dapat dilakukan melalui berzikir,
menjauhi segala bentuk kebohongan, menghindari segala bentuk kezaliman,
Menundukkan pandangan dari segala bentuk kemaksiatan. Dan kita harus berupaya
melakukan penyucian hati dari macam-macam kotoran hati melalui berbagai bentuk
ibadah, perbuatan baik, melakukan amalan shalih serta langkah-langkah mujahadah.
Rizal Mahadi - Personal Name
SKRIPSI AFI 80
2x5.2
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiv + 73 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...