Detail Cantuman Kembali
MASJID AGUNG BANTEN DAN KONSTRUKSI IDENTITAS KEGAMAAN DALAM TINJAUAN HETEROTOPIA MICHEL FOUCAULT
Dinamika keagamaan masyarakat kota berkembang seiring dengan
masifnya produk-produk modernitas, sehingga kelompok ini
mengekspresikan bentuk religiusnya dengan cara yang khas, termasuk
dalam memberlakukan situs yang dianggap sakral. Sebagai ruang
publik, situs sakral memiliki kompleksitas, karena menjadi lokus
berlangsunya aktivitas individu atau kelompok dengan latar belakang
yang beragam. Hal ini tercermin di Masjid Agung Banten, situs
bersejarah yang dianggap sakral, sehingga tempat monumental ini
mengkonstruksi identitas keagamaan. Meski begitu, identitas selalu
dinamis dan tak pernah selesai, sehingga diperlukan analisis yang kritis
untuk melakukan pemeriksaan ulang, yakni melalui pendekatan
heterotopia yang diajukan oleh Michel Foucault.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) Apa status heterotopia
Masjid Agung Banten? 2) Bagaimana pengaruh heterotopia terhadap
konstruksi identitas keagamaan di Masjid Agung Banten? Ada pun
tujuan dari skripsi ini adalah: 1) Menjelaskan status heteotopia Masjid
Agung Banten. 2) Mendeskripsikan pengaruh heterotopia terhadap
kontstruksi identitas keagamaan di Masjid Agung Banten.
Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan dua teknik
pengumpulan data berupa observasi dan riset kepustakaan guna
mendapatkan data yang menyeluruh terkait dinamika keagamaan di
Masjid Agung Banten. Metode analisis data yang digunakan adalah
interaktif, dengan rangkain proses antara lain reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan, sehingga prinsip heterotopia di Masjid
Agung Banten bisa dianalisis dan dideskripsikan tanpa melepaskannya
dari konteks sejarah dan realitas masyarakat.
Dari hasil penelitian, dapat ditarik konklusi bahwa status Masjid Agung
Banten adalah sangat heterotopik, karena memenuhi seluruh prinsip
heterotopia yang lazim ditemukan dalam satu situs. Status ini secara
natural berpengaruh pada cara Masjid Agung Banten menampilkan
identitas keagamaan yang multikultur, karena menjadi ruang
berlangsunya relasi dialogis antar kelompok, sekaligus menghendaki
hadirnya keragamaan etnis melalui praktik politik pengakuan.
M. Nanda Fauzan - Personal Name
SKRIPSI AFI 78
203
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xii + 119 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...