Detail Cantuman Kembali
DISKURSUS AUTENTISITAS AL-QUR’AN CHRISTOPH LUXENBERG (Studi Terhadap Pemikiran Christoph Luxenberg Dalam Buku The Syro-Aramaic Reading Of The Koran)
Kajian al-Qur'an dan
disiplin ilmu yang mendukungnya telah menarik banyak perhatian tidak hanya
dari kalangan Muslim tetapi juga dari para pemerhati Islam di Barat. Salah satu
orientalis yang mengkaji dan bahkan tujuannya hanya untuk mengkritik alQur‟an yaitu Christoph Luxenberg yang berasal dari Jerman. Dalam bukunya
Luxenberg yang berjudul The Syro-Aramaic Reading Of The Koran “cara
membaca al-Qur‟an dengan bahasa Syria-aramaik: sebuah sumbangsih upaya
pemecahan kesukaran memahami bahasa al-Qur‟an”, ia berani mengatakan:
“Al-Qur‟an yang saat ini ada, tidak asli (autentik), perlu ditinjau kembali dan
diedit ulang”. Dalam hal ini tampak bagaimana Luxenberg itu menyatakan diri
bahwa ia paling mengerti dan paham mengenai al-Qur‟an, padahal cukup jelas
itu sangat keliru dan sesat. Luxenberg juga mengatakan bahwa al-Qur‟an
sangat dipengaruhi oleh bahasa Syriac-Aramaic.
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, ada beberapa
problem akademik sebagai pokok masalah yang hendak dijawab dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.Bagaimana pemikiran Christoph
Luxenberg menurut para peneliti al-Qur‟an? 2.Mengapa pemikiran Christoph
Luxenberg tidak sesuai dengan teori autentisitas al-Qur‟an? Adapun tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.Untuk mengetahui pendapat para peneliti
al-Qur‟an terhadap pemikiran Christoph Luxenberg. 2.Untuk mengetahui
pemikiran Christoph Luxenberg mengenai autentisitas al-Qur‟an dalam
bukunya The Syro-Aramaic Reading of the Koran. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis.
Hasil temuan dari penelitian ini, beberapa kritikan yang paparkan oleh
para peneliti al-Qur‟an baik dari kalangan ulama insider ataupun outsider
terhadap pemikiran Luxenberg, bahwa apa yang dilakukan oleh Luxenberg
mencari keautentikan al-Qur‟an berdasarkan kajian filologinya dengan
mengorek-ngorek isi dan makna dalam al-Qur‟an bahkan menyatakan bahwa alQur‟an itu bukan berasal dari bahasa Arab sangat tidak mencerminkan dirinya
sebagai peneliti yang berkompeten. Karena kajian yang dilakukannya itu masih
kurang dalam prosedur penelitian yang seharusnya atau bahkan cacat ilmiah.
Dalam hal ini, kajian terhadap al-Qur`an jelas bukan merupakan karya
tulis, oleh karenanya keinginan para Orientalis untuk menerapkan metodemetode filologi yang lazim digunakan dalam penelitian Bible amatlah keliru.
Resa Miswal Nugraha - Personal Name
SKRIPSI iAT 450
2X0.02
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiv + 63 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...