Detail Cantuman Kembali

XML

TRADISI TABARUK DI PESANTREN NAHDLATUL ULUM KRESEK (Study Living Qur’an dalam Pengamalan Kitab Nurul Burhan)


Skripsi ini membahas Tradisi Pengamalan Kitab Manaqib Nurul Burhan di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kresek Kabupaten Tangerang - Banten, dilaksanakan pada malam tanggal 11 setiap bulan hijriyah secara rutin oleh seluruh santri, pengurus dan para ustadz ustadzah dengan dasar pemahaman pengasuh semata-mata untuk ibadah, membiasakan santri selalu bertabaruk kepada shoibul manaqib yakni Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, membiasakan santri disetiap usahanya maka dibarengi dengan puasa dan do'a. Santri yang meyakini dengan sepenuh hati kebenaran keutamaan serta keberkahan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani yang mashyur karomahnya dan dijuluki pimpinan para wali, sehingga menjadikan motivasi tersendiri bagi santri untuk selalu mengamalkan manaqib ini, sehingga para pengurus senantiasa memberikan motivasi serta meningkatkan semangat santri serta menuntut santri dalam mengamalkan tradisi pengamalan tradisi tabarukan ini.
Prosesi tradisi pengamalan kitab Manaqib Nurul Burhan di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum ini dilakukan setelah sholat maghrib yang bertempat di Masjid Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang diikuti oleh seluruh santri, adapun untuk praktik tradisi pengamalan manaqib Nurul Burhan diawali dengan bertawasul atau pembacaan silsilah yang ada pada kitab Nurul Burhan tersebut yang dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, kemudian dilanjutkan dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an seperti halnya yang dibaca pada Ngeriung (berekatan) diantaranya yang dibaca ialah surat Al-Baqarah ayat 1-5, Surat Al-Baqarah ayat 163, Surat Al-Baqarah ayat 255, Surat Al-Baqarah ayat 284-286, dan dilanjutkan dengan membaca Istigfar dan Dzikir Lailahaillah. Sanjutnya membaca sholawat Bahriyah dan disambung pembacaan manaqib kitab Nurul Burhan oleh lurah pondok dan santri takhasus dari awal sampai akhir ditutup dengan membaca sholawat Ibadallah disambung dengan do'a dan pembacaan Asmaul Husan.
Dalam tersusunnya karya ilmiah ini penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan di kemukakan, yakni akan menjelaskan kajian living Qur’an, baik dari konsep living Qur’an, pengertian living Qur’an, manfaat living Qur’an, metode living Qur’an, urgensi living Qur’an, keunikan living Qur’an, dan living Qur’an dalam sebuah tradisi di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, supaya kita mengetahuhi dan jangan salah kaprah bahkan mengaggap tradisi itu sebuah kesesatan bahkan kemusyrikan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian lapangan yang menggunakan metode deskriptif, kualitatif dengan pendekatan fenomologi. Fenomologi adalah pendeskripsian dengan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengamalan hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena.
Adapun tujuan utama pendekatan fenomologis adalah mereduksi pengamalan individu pada sebuah fenomena yang menjadi deskripsi tentang esensi universal. Dalam penelitian ini memilih menggunakan pendekatan fenomologi karna sesuai untuk menggali tentang tradisi tabaruk di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kresek, studi living Qur’an dalam pengamalan kitab Nurul Burhan, fenomena itu akan dideskripsikan, diteliti dan disimpulkan dari para santri Pondok tersebut yang mengikutinya.
Dapat disimpulkan pada skripsi ini akan membahas living Qur’an dan sebuah tradisi tabruk di pondok pesantren Nahdlatul Ulum.
Supe’i - Personal Name
SKRIPSI IAT 418
2x6.1
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xvi + 81 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...