Detail Cantuman Kembali
Peran Yayasan Istana Baitul Qurro dalam Pemberdayaan Yatim-Piatu dan Dhuafa di Kampung Salimah Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendirian. Mereka membutuhkan bantuan untuk dapat meraih salah satu esensi hidup,
yaitu kesejahteraan. Kesejahteraan dapat dicapai melalui pemberdayaan. Istana Baitul
Qurro hadir untuk memberdayakan yatim-piatu dan dhuafa di Kampung Salimah demi
menyejahterakan mereka melalui program pemberdayaan seperti: program ekonomi
kreatif dan program literasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka dapat diambil
rumusan masalah penelitian, yaitu: 1) Bagaimana Kondisi Umum yatim-piatu dan
dhuafa di Kampung Salimah? 2) Bagaimana peran Istana Baitul Qurro dalam
pemberdayaan yatim-piatu dan dhuafa di Kampung Salimah? 3) Faktor apa saja yang
menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan yatim-piatu dan dhuafa di
Istana Baitul Qurro?
Adapun penelitian bertujuan untuk, 1) Untuk mengetahui kondisi umum
yatim-piatu dan dhuafa di Kampung Salimah. 2) Untuk mengetahui peran Istana
Baitul Qurro dalam pemberdayaan yatim-piatu dan dhuafa di Kampung Salimah. 3)
Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan
yatim-piatu dan dhuafa di Istana Baitul Qurro.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,
dengan menggambarkan objek penelitian sesuai data dan fakta yang terjadi di lokasi
penelitian. Untuk itu, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa, 1) kondisi umum
yatim-piatu dan dhuafa di Kampung Salimah cukup memprihatinkan oleh karenanya
Istana Baitul Qurro hadir untuk memberdayakan mereka agar hidup sejahtera. 2)
Istana Baitul Qurro memiliki peran penting dalam pemberdayaan yatim-piatu dan
dhuafa di Kampung Salimah melalui dua programnya yaitu: program ekonomi kreatif
dan program literasi. 3) Adapun faktor pendukung dari program tersebut ialah:
adanya relawan, fasilitas yang memadai, kerjasama yang baik antara pengurus dengan
stakeholder, dan pemanfaatan sosial media yang baik. Adapun faktor penghambat
yaitu: kurangnya keterlibatan pemerintah, tidak adanya donatur tetap, kurangnya
kontribusi pengurus, akses jalan yang rusak, dan tidak adanya pencatatan laporan
keuangan.
Ibrahim Rasyid Zamzami - Personal Name
SKRIPSI PMI 102
303
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
Serang Banten
xv + 60 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...