Detail Cantuman Kembali
Pemberdayaan Perempuan melalui Industri Rumahan Batik di Kampung Batik Cibuluh Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat
Pembicaraan mengenai perempuan sering kali terkesan menjurus kepada stigma
negatif. Anggapan keterkaitan perempuan dengan sumur, dapur dan kasur masih banyak
tersebar luas dibicarakan oleh masyarakat. Perempuan dinilai tidak mampu aktif di luar
rumah, sehingga tugas perempuan tidak lebih dari pekerja domestik. Namun anggapan
tersebut dinilai ketinggalan zaman dan tidak dapat dibuktikan dengan jelas. Maka
perlunya diberikan kesempatan dan ruang kepada perempuan untuk dapat
mengembangkan dirinya. Maka dalam hal ini, Kampung Batik Cibuluh hadir memberikan
kesempatan kepada perempuan untuk dapat memiliki kemampuan dalam membatik dan
mempunyai sumber penghasilan sendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1) Bagaimana proses pemberdayaan pemberdayaan perempuan melalui industri
rumahan batik di Kampung Batik Cibuluh? 2) Bagaimana manfaat dan faktor pendukung
serta penghambat pemberdayaan perempuan melalui industri rumahan batik di Kampung
Batik Cibuluh?
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1) Untuk mengetahui proses
pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui industri rumahan batik di Kampung Batik
Cibuluh. 2) Untuk mengetahui manfaat dan faktor pendukung serta penghambat dari
pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui industri rumahan batik di Kampung Batik
Cibuluh.
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif sebagai bentuk dari
penggambaran dan analisa objek penelitian dengan berdasar pada fakta di lapangan.
Sedangkan untuk teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses
pada pelaksanaan pemberdayaan terhadap perempuan dilakukan melalui industri
rumahan batik. Adapun Tahap pelaksanaan pemberdayaan meliputi: persiapan,
pengkajian, perencanaan, rencana aksi, evaluasi dan terminasi. Dengan adanya program
tersebut terdapat manfaat yang dirasakan yaitu, manfaat ekonomi, sosial dan budaya.
Adapun faktor pendukung program tersebut ialah: 1) kerjasama yang baik 2) dukungan
berbagai pihak 3) waktu pelaksanaan yang fleksibel 4) kebebasan pengembangan potensi.
Adapun faktor penghambat program tersebut ialah: 1) kurangnya komunikasi 2) tempat
pembuangan limbah yang kurang memadai 3) lokasi yang tidak strategis 4) kurangnya
pemanfaatan pada media sosial 5) menyebarnya wabah pandemi Covid-19, dan 6)
kenaikan pada bahan baku
Arini Sisi Nabillah - Personal Name
SKRIPSI PMI 100
303
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
Serang Banten
xv + 89 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...