Detail Cantuman Kembali
Penerapan Teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Dalam Mengurangi Schadenfruede Pada Dewasa Awal. (Studi Kasus di Lingkungan Priyayi Dukuh RT 001/002, Kelurahan Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen Serang-Banten)
Schadenfreude pada dewasa awal terjadi karena adanya rasa rendah diri, iri hati,
dendam, menganggap kelompoknya lebih baik, perilaku sadism, rendahnya kepedulian,
melakukan perbandingan diri dengan orang lain, menganggap penderitaan orang lain
adalah kelayakan, serta menganggap diri lebih baik dari orang lain yang mengakibatkan
emosi schadenfeude itu timbul yang mengakibatkan perilaku itu terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui bagaimana
kondisi psikologis dewasa awal yang mengalami Schadenfreude. 2) Untuk mengetahui
bagaimana penerapan Teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam
mengurangi Schadenfreude pada dewasa. 3) Untuk mengetahui bagaimana hasil dari
penerapan Teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam mengurangi
Schadenfreude pada dewasa awal.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan tindakan
konseling kelompok dengan teknik Rational Emotive Behavior (REBT), sedangkan
teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan metode observasi, kuesioner,
wawancara, dokumentasi, studi pustaka dan. Jumlah partisipan 5 orang klien yang
terindikasi.
Dalam proses penerapannya, peneliti melakukan penerapan konseling kelompok
dengan teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dengan menggunakan tiga
tahapan yaitu tahap pengajaran, tahap persuasive, dan tahap pemberian tugas.
Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa macam kondisi piskologis
yang menyebabkan schadenfreude timbul pada 5 klien dewasa awal, seperti rendah diri,
iri hati, dendam, menganggap kelompoknya lebih baik, rendahnya kepedulian,
melakukan perbandingan diri dengan orang lain, menganggap penderitaan orang lain
adalah kelayakan dan menganggap diri lebih baik dari orang lain. Adapun hasil dari
penerapan terapi ini yaitu terlihat dan terbukti dengan 2 klien yang sudah mampu
mengontrol diri dengan baik, merasa tidak rendah diri, tidak iri hati, tidak menjadi orang
yang pendendam, tidak menganggap kelompoknya lebih baik, tidak melakukan
perbandingan diri dengan orang lain, tidak merasakan bahwa kepeduliannya rendah
terhadap orang lain, tidak menganggap penderitaan orang lain sebagai suatu kelayakan,
tidak menganggap dirinya lebih baik dari orang lain. sedangkan dengan 3 klien yaitu
SK, AN, dan SM masih belum mampu sepenuhnya mengurangi schadenfreude yang
dialami.
Unevilah - Personal Name
SKRIPSI BKI 643
150
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
Serang Banten
xii + 86 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...