Detail Cantuman Kembali
”Penerapan Konseling Behavioral untuk Mengurangi Tantrum pada Anak Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD)” Di Sekolah Khusus (SKh) Jannatul Aulad-Pandeglang
ADHD merupakan masalah perilaku pada anak yang berkaitan dengan gangguan pemusatan perhatian (attention problem) dan perilaku berlebihan (hyperactivity). Anak dengan gangguan ADHD juga menampilkan perilaku motorik yang selalu bergerak, seperti halnya suasana hati (mood) yang mudah berubah, mengamuk (tantrum), pola tidur yang buruk, mudah frustasi, dan rentang perhatian yang singkat. Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada permasalahan tantrum yang dialami oleh anak ADHD, di mana tantrum memiliki peluang yang sangat besar terjadi pada anak ADHD, baik secara fisik maupun secara mental. Tantrum juga dapat menimbulkan bahaya apabila anak yang mengalami tantrum mulai menyakiti dirinya sendiri atau bahkan menyakiti dan mengganggu orang-orang yang ada di sekitarnya.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini: 1)Bagaimana kondisi psikologis anak ADHD yang mengalami tantrum di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang? 2)Bagaimana penerapan konseling behavioral dalam mengurangi tantrum pada anak ADHD di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang? 3)Bagaimana hasil pelaksanaan konseling dengan penerapan teknik behavioral untuk mengurangi tantrum pada anak ADHD di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang?. Tujuan penelitian ini:1)Untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis anak ADHD yang mengalami tantrum di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang. 2)Untuk menerapkan konseling behavioral dalam mengurangi tantrum pada anak ADHD di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang. 3)Untuk menjelaskan bagaimana hasil pelaksanaan konseling dengan penerapan teknik behavioral untuk mengurangi tantrum pada anak ADHD di SKh Jannatul Aulad-Pandeglang. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian tindakan dengan penerapan konseling behavioral. Teknik pengumpulan data ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan mulai April-September 2021. Jumlah responden yaitu 5 orang, yang berinisial MAIK, MAL, YAZ, RFDH dan MS.
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini: 1) Bahwa kondisi Psikologis anak ADHD yang mengalami tantrum adalah mudah marah, mudah bosan, keras kepala, berkecil hati, egois, dan mudah frustasi. 2) Untuk mengurangi tantrum pada anak ADHD di SKh Jannatul Aulad, peneliti menerapkan konseling behavioral dengan teknik penghapusan (extinction) dan teknik time out. Dengan tahapan konseling sebagai berikut: Asesmen, menentukan tujuan, implementasi teknik, serta evaluasi dan mengakhiri konseling. 3) Hasil penerapan konseling pada kelima responden, bahwa terlihat adanya perubahan secara bertahap dan dapat mengurangi frekuensi tantrum pada responden. 80% dari keseluruhan responden berhasil mengalami penurunan frekuensi tantrum sesuai dengan target yang diharapkan peneliti setelah konseling. 20% responden yang belum sesuai dari target yang diharapkan peneliti.
Suci Febriani - Personal Name
SKRIPSI BKI 623
150
Text
Indonesia
2021
serang-banten
xvi + 114 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...