Detail Cantuman Kembali
ANALISIS EFISIENSI KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA ANTARA METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS (SFA)
Salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat percaya pada bank syariah adalah kinerjanya yang tetap stabil meskipun pada masa resesi ekonomi global. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kinerja dari bank syariah. Pengukuran kinerja bank syariah dapat diukur dengan efisiensi. Secara teori, efisiensi adalah salah satu parameter kinerja yang secra teoritis mendasari seluruh kinerja perusahaan. Tingkat efisiensi dapat diukur dengan menggunakan metode alternatif, diantaranya menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tingkat efisiensi kinerja perbankan syariah di Indonesia tahun 2015-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan populasi bank syariah devisa berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling maka sampel penelitian ini sebanyak 4 bank. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Data Envelopment (DEA) dan Stochastic Frontier Analysis (SFA). Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1). Perbedaan tingkat efisiensi kinerja perbankan syariah di Indonesia antara metode data envelopment analsysis (DEA) dan stochastic frontier analysis (SFA). Tujuan penelitian yaitu 1). Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat efisiensi kinerja perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan data envelopment analysis (DEA) dan stochastic frontier analysis (SFA).Metodologi dalam penelitian ini adalah statistik nonparametrik, sifatnya uji statistikik inferensial yaitu berbasis data yang telah dikumpulkan diolah disajikan dan dimasukkan dalam model-model analisis data (DEA &SFA) serta sesuai ukuran ditentukan kemudian disimpulkan.Kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat perbandingan antara metode DEA dan metode SFA dengan mengunakan Y1 (Pembiayaan) sebesar 0,16%. Dan juga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara metode DEA dan SFA menggunakan Y2 (Pendapatan operasional) sebesar 4,40%. Karena pendekatan dalam penelitian ini berbeda yaitu DEA dan SFA maka tidak bisa disimpulkan mana metode mana yang lebih baik tetapi sebagai gambaran metode DEA tepat bila menggunakan variabel input berupa dana pihak ketiga, biaya tenaga kerja dan variabel output berupa pendapatan operasional. Dan metode SFA tepat bila menggunakan variabel input berupa aset, dana pihak ketiga dan biaya tenaga kerja dan outputnya berupa pembiayaan dan pendapatan operasional.
Aulia Dini Rahmah - Personal Name
SKRIPSI PBS 438
2x4.27
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xi + 94 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...