Detail Cantuman Kembali
Urgensi Wali Mujbir dalam Pernikahan
Pernikahan bagi umat Islam merupakan ikatan batin antara seseorang laki-laki dan
seseorang perempuan sebagai suami dan isteri berdasarkan akad yang diatur dalam undangundang dengan tujuan membentuk keluarga sakinah, mawaddah, rahmah atau rumah tangga
yang bahagia sesuai hukum Islam.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1). Bagaimana konsep wali mujbir dalamIslam?, 2). Bagaimana aspek maslahat wali
mujbir dalam pernikahan?, 3). Bagaimana aspek mafsadat wali mujbir dalam pernikahan?
Penelitian ini bertujuan untuk, 1). Untuk menjelaskan konsep aspek wali mujbir dalam
pernikahan, 2). Untuk mengetahui aspek maslahat wali mujbir dalam pernikahan, 3). Untuk
mengetahui mafsadat wali mujbir dalam pernikahan.
Bentuk metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu bertujuan
untuk memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan realita dan
komplekasitas sosial.
Kesimpulan 1). Wali mujbar dalam Islam merupakan hukum yang harus dipenuhi bagi calon
mempelai wanita yang bertindak menikahkannya atau memberi izin bagi pernikahannya, wali
menjadi syarat penting dalam sebuah perkawinan atau pernikahan. 2). Maslahat wali mujbir
dalam pernikahaan untuk menjaga anak gadis agar tidak salah pilih dan tidak sembarangan
dalam memilih calon suaminya, dengan adanya kosep ijbar ini bisa diterapkan pada setuasisetuasi tertentu karena melihat kondisi pergaulan yang tidak bisa dikontrol maka agar tidak
terjerumus dalam kemaksiataan tersebut alangkah baiknya kita mengambil keputusan ijbar
nikah dengan memberikan pengertian kepada anak yang bersangkutan untuk menjaga agama,
jiwa dan kehormataan dan banyak dari kalangan kiyai yang berpandangan lebih baik menjaga
kesucian anaknya dengan menikahkan dalam usia muda dari pada membiarkan anak gadisnya
bebas dalam pergaulan yang sudah sangat susah di bending, 3). Mafsadah wali mujbir dalam
pernikahaan keterlibatan orang tua dalam proses memilih calon suami pasangan hidup anaknya,
sudah tentu harus dilakukan secara cermat karena akan berpengaruh pada tuujuan perkawinan
yang ideal, keterlibatan orang tua akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara harapan
dan kepentingan anak dengan harapan kepentingan orang tua, yang tidak selamanya sama
bahkan terkadang cenderung berlawanan, dan ketika pernikahan tidak didasari dengan rasa cinta
maka istri dalam hal ini bisa menjadi korban secara psikologis, rentan terjadinya konfilk
terhadap keluarga akibat kawin paksa, hubungan intim tidak sehat, rentan terjadinya KDRT
(Kekerasan dalam Rumah Tangga).
Ade Suntomo - Personal Name
SKRIPSI HKI 324
297
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2021
Serang Banten
xiii + 112 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...