Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Layanan Konseling Kelompok Untuk Mengatasi Anak Korban Verbal Abuse Dalam Keluarga (Studi di Kampung Pontang Kecamatan Pontang Kabupaten Serang-Banten)


Verbal abuse adalah suatu perbuatan kekerasan verbal atau kekerasan dalam berbicara yang mengakibatkan sakit pada perasaan atau secara psikis. Mengucapkan kata-kata-kasar tanpa menyentuh fisik, memfitnah, mengancam, menakutkan, menghina atau membesar-besarkan kesalahan orang lain. Dari pertanyaan di atas, maka timbulah permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana proses mengatasi anak korban verbal abuse dalam kelurga dengan penerapan layanan konseling kelompok di Kampung Pontang Kecamatan Pontang? 2) bagaimana dinamika yang terjadi mengatasi anak korban verbal abuse dalam keluarga dengan penerapan layanan konseling kelompok di Kampung Pontang Kecamatan Pontang. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana proses mengatasi anak korban verbal abuse dalam kelurga dengan layanan konseling kelompok di Kampung Pontang Kecamatan Pontang. 2) Untuk mengetahui bagaimana dinamika yang terjadi mengatasi anak korban verbal abuse dalam keluarga dengan layanan konseling kelompok di Kampung Pontang Kecamatan Pontang. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Pontang Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Provisi Banten. Pada bulan April 2021 sampai akhir bulan Juni 2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa : Terdapat empat langkah dalam layanan konseling kelompok, antara lain: 1) Langkah pertama, tahap pendekatan. 2) Langkah kedua, tahap kegiatan. 3) Langkah ketiga, tahap peralihan. 4) Langkah keempat, tahap pengakhiran. Proses layanan konseling kelompok untuk mengatasi anak korban verbal abuse dalam keluarga yakni diakibatkan oleh 2 faktor, kedua faktor tersebut yaitu meliputi, faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, fakor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri, seperti keadaan psikologis anak seperti timbulnya rasa malas, apabila kondisi tubuh yang letih, ajakan teman sepermainan atau teman sebaya, seperti bermain game atau handphone. Kedua, faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu atau merupakan faktor yang disebabkan oleh keadaan lingkungan sekitar individu, seperti keadaan ekonomi orang tua, sifat orang tua yang tempramental, dan tidak adanya keharmonisan didalam keluarga tersebut.
Lia Amaliah Putri - Personal Name
SKRIPSI BKI 580
SKRIPSI BKI 58
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2022
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 125 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...