Detail Cantuman Kembali
Peristiwa Saqifah Bani Sa’idah (Telaah Suksesi Kepemimpinan Pasca Wafatnya Rasulullah SAW Pada Tahun 11 H/ 632 M)
Saqifah Bani Sa‟idah merupakan sebuah tempat perkumpulan atau musyawarah Kaum Anshar di Madinah. Setelah Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H telah terjadi perrselisihan antara Anshar dan Muhajirin mengenai siapa yang yang pantas mengantikan Rasulullah SAW sebagai pemimpin di Saqifah Bani Sa‟idah. Dalam perselisihan tersebut dimenangkan oleh Abu Bakar As-Siddiq sebagai pemimpin/Khalifah pertama setelah Rasulullah SAW. Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Kondisi Kaum Muslimin Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW?, (2) Bagaimana Konsep Kepemimpinan Dalam Islam?, (3) Bagaimana Telaah Suksesi Kepemimpinan Pasca Wafatnya Rasulullah SAW Dalam Peristiwa Saqifah Bani Sa‟idah?. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Kondisi Kaum Muslimin Menjelang Wafatnya Rasulullah SAW (2). Konsep Kepemimpinan Dalam Islam (3). Telaah Suksesi Kepemimpinan Pasca Wafatnya Rasulullah SAW Dalam Peristiwa Saqifah Bani Sa‟idah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi tahapan: Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (Kritik), Interpretasi (Penafsiran), dan Historiografi (Penulisan) Berdasarkan hasil pembahasan skripsi ini dapat disimpulkan bahwa di Madinah terdapat beberapa kabilah yaitu kabilah Aus, Khazraj, dan dari kalangan Yahudi yaitu Qainuqa, Nadir dan Quraizah. Dengan Rasulullah SAW hijrah maka dapat bersatulah kabilah-kabilah tersebut yang sebelumnya saling bermusuhan dengan perjanjian piagam Madinah. Rasulullah SAW pun telah berhasil mendirikan sebuah negara atas dasar agama Islam di Madinah. Pengertian Khi>lafah, ima>mah dan Ima>rah dalam sejarah Islam sebagai sebutan bagi institusi politik untuk menggantikan fungsi kenabian dalam urusan agama dan urusan politik. Di Saqifah ini telah terjadi sebuah perkumpulan antara Anshar dan Muhajirin setelah Rasulullah SAW wafat. Perkumpalan antara Anshar dan Muhajirin ini untuk menentukan sebuah kepemimpin setelah Rasulullah SAW. Dari kaum Anshar dan Muhajirin merasa berhak atas kepemimpinan tersebut hingga terjadi sebuah perselisihan antara Anshar dan Muhajirin. Namun, perselisihan tersebut dimenangkan oleh kaum Muhajirin yaitu terpilihnya Abu Bakar As-Siddiq sebagai Khalifah
Nurmawanti - Personal Name
SKRIPSI SPI 532
2X9 SPI
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
serang
xv + 77 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...