Detail Cantuman Kembali
Moderasi Beragama Dalam Tafsīr Marah Labīd Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani (Studi Tafsir Tematik)
Dari sudut pandang agama, keragaman merupakan anugerah dan kehendak dari Allah SWT; jika Allah menghendaki, tentusaja mudah membuat hamba-hambanya-Nya menjadi seragam dan satu jenis saja. Tapi Allah memang menghendaki agar umat manusia beragam, bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa. Tujuan Allah tidak lain agar umat manusia saling mengenal satu sama lain. Tapi atas perbedaan agama dan kepercayaan yang dianutnya itu, sering terjadi sebuah penafsiran yang keliru atas pengamalan ajaran agama. Berangkat dari problematika tersebut penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu: 1. Bagaimana penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat Wasatiyah? 2. Bagaimana penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat Keadilan? 3.Bagaimana penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat Toleransi? Adapun tujuan yang hendak dicapai anatra lain: 1. Untuk mengetahui penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat Wasatiyah 2. Untuk mengetahui penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat keadilan 3. Untuk mengetahui penafsiran Syaikh Nawawi terkait ayat Toleransi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Librari Research). yaitu: penelitian yang menitik beratkan pada literatur dengan cara menggambarkan, mengklasifikasikan dan menganalisa data baik dari primer maupun skunder. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode tafsir tematik, yakni memaparkan dan mengkalsifikasi secara objektif data yang dikaji sekaligus menginterpretasikan pembahasan yang berkaitan dengan topik, serta berusaha mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang dipandang memiliki makna moderasi beragama baik secara tekstual maupun kontekstual kemudian menafsirkannya secara tematik. Hasil penelitian menunjukan bahwa, moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalakan ajaran agama secara adil, seimbang, dan toleran. dan konsep moderasi dalam Qs Al-Baqarah ayat 143 dalam lapadz Ummatan Wasathan ditafsirkan oleh Syaikh Nawawi dengan umat yang adil dan juga umat pilihan. dan begitu pula Adil dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 90 ditafsirkannya dengan umat yang pertengahan dalam segala urusan, dan adil merupakan pokok dari segalanya.
Aceng Murtado - Personal Name
SKRIPSI IAT 395
2x1.3
Text
Indonesia
2021
serang
xx + 83 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...