Detail Cantuman Kembali
Penerapan Konseling Individu pada Remaja yang Mengalami Verbal Abuse dalam Keluarga (Studi di Kecamatan Pulosari, Pandeglang-Banten)
Pada dasarnya dalam proses pembentukan identitas remaja yang baik yaitu remaja yang percaya diri, diperlukan komunikasi yang baik. Orang tua yang sebaiknya memberikan arahan yang tegas tetapi tidak memberikan tekanan-tekanan yang membebaskan anak. Akan tetapi masih banyak orang tua yang melupakan untuk mengarahkan anak remaja melalui komunikasi yang baik. Banyak orang tua yang cenderung tegas dan keras dalam mendisiplinkan anak remajanya. Salah satunya dengan memberikan verbal abuse atau kekerasan kata-kata. Verbal abuse atau kekerasan kata-kata jarang disoroti. Banyak orang tua yang menganggap kekerasan verbal pada anak adalah hal wajar, mereka beranggapan bahwa kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. Kondisi ini dapat terjadi yang mana orang tua tidak begitu paham dan tidak mengetahui bahwa kemampuan verbal yang dimiliki orang tua dalam berkomunikasi dengan anak akan langsung diserap oleh anak dan membentuk suatu perilaku berkelanjutan dan juga kekerasan verbal dapat menimbulkan dampak buruk yang cukup besar terhadap kesehatan mental dan perkembangan psikologis anak Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kondisi psikologis remaja yang mengalami verbal abuse? 2) Bagaimana penerapan konseling individual pada remaja yang mengalami verbal abuse dalam keluarga? 3) Bagaimana hasil penerapan konseling individual pada remaja yang mengalami verbal abuse dalam keluarga? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kondisi psikologis remaja yang mengalami verbal abuse. 2) Untuk mengetahui proses penerapan konseling individual pada remaja yang mengalami verbal abuse dalam keluarga. 3) Untuk mengetahui hasil penerapan konseling individual pada remaja yang mengalami verbal abuse dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, berupa pengamatan terhadap objek yang diteliti. Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa: 1) Remaja di Pulosari Pandeglang-Banten mengalami verbal abuse. Adapun bentuk kondisi yang terdapat pada remaja yang mengalami verbal abuse masing-masing berbeda, setiap remaja yang mengalami verbal abuse mengalami gangguan dalam psikologis antara lain, berdiam diri, perasaan yang tidak tenang, kehawatiran yang berlebihan, sering membantah, emosi tidak stabil, rendahnya motivasi belajar dan enggan bersosialisasi. 2) Proses pelaksanaan konseling ini dilakukan dalam empat kali pertemuan. Pertemuan pertama membangun keakraban dan mengidentifikasi masalah, pertemuan kedua penerapan teknik, pertemuan ketiga tindak lanjut dan pertemuan keempat evaluasi dan pengahiran. 3) Hasil dari proses konseling ini 3 diantaranya sudah berhasil untuk mengubah pemikiran irasionalnya menjadi rasional dan juga merubah tingkah lakunya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Namun 1 responden kurang maksimal karena dari pemikiran itu tidak ia aplikasikan menjadi tingkah laku yang lebih baik. Gejala fisik dan psikologis yang diakibatkan pemikiran irasional dan dialami para remaja verbal abuse. Hasil dari proses konseling dilihat dari kemampuan responden untuk merubah pikiran irasional menjadi rasional dan menyadari tindakannya. Setelah melakukan proses konseling keempat responden sudah merasakan ketenangan dan pikiran yang lebih baik dari sebelumnya.
Nurhasanah - Personal Name
SKRIPSI BKI 588
2x7.15
Text
Indonesia
2021
serang
xiv + 124 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...