Detail Cantuman Kembali
Analisis Konsep Homo Islamicus Dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Ilmu pengetahuan tidak hanya dituntut untuk menggambarkan fenomena yang terjadi tetapi juga mengeksplanasikannya, tanpa eksplanasi ilmu pengetahuan hanyalah kumpulan data empiris. Karenanya, dalam rangka membangun kerangka keilmuan (body of knowledge), ilmu ekonomi Islam dituntut untuk menyediakan eksplanasi yang mengintegrasikan penalaran akal (rasionalisme), observasi empiris (empirisme), dan wahyu Ilahi. Upaya yang dilakukan ekonomi Islam untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan mengadopsi eksplanasi deduktif nomologis berbasis asumsi homo Islamicus, asumsi homo Islamicus itu sendiri dimaksudkan sebagai alternatif dari konsep homo economicus dalam ekonomi konvensional. Karenanya, penelitian tesis ini berusaha menjawab rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana konsep eksplanasi dalam ilmu ekonomi konvensional? 2) Bagaimana konsep asumsi homo economicus dalam ilmu ekonomi konvensional? 3) Bagaimana konsep asumsi homo Islamicus dalam ilmu ekonomi Islam? 4) Bagaimana konsep asumsi homo Islamicus dalam perspektif filsafat ilmu? 5) Bagaimana implikasi konsep asumsi homo Islamicus dalam perspektif filsafat ilmu? Sehingga, dari rumusan masalah tersebut, penelitian tesis ini bertujuan untuk: 1) mengetahui konsep eksplanasi berbasis asumsi mental dalam ilmu ekonomi konvensional, 2) Mengetahui konsep asumsi homo economicus dalam ilmu ekonomi konvensional, 3) Untuk mengetahui konsep asumsi homo Islamicus dalam ilmu ekonomi Islam, 4) Untuk mengetahui konsep asumsi homo Islamicus dalam perspektif filsafat ilmu. 5) Untuk mengetahui implikasi konsep asumsi homo Islamicus dalam perspektif filsafat ilmu. Dengan menggunakan penelitian kualitatif jenis studi pustaka (library research) serta menggunakan analisis filsafat ilmu sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep eksplanasi berbasis asumsi mental dalam ilmu ekonomi konvensional mengikuti skema eksplanasi deduktif nomologis. Yaitu eksplanasi deduktif di bawah hukum umum, vi baik hukum empiris maupun causal laws. Di mana eksplanasi ini selalu bergantung pada klausul ceteris paribus. 2) Konsep asumsi homo economicus sendiri merupakan reduksi manusia secara metodologis. Di mana untuk kepentingan analisis ilmu ekonomi manusia diasumsikan “mengejar kekayaan”. 3) Konsep asumsi homo Islamicus dalam ilmu ekonomi Islam, selain digunakan sebagai asumsi untuk merumuskan hipotesis teori ekonomi Islam, homo Islamicus juga merupakan konsep mengenai manusia ideal dalam perspektif Islam. Bahkan untuk memengaruhi perilaku manusi agar sesuai dengan konsep homo Islamicus yang tunduk pada syariat Islam. 4) Karena konsep homo economicus hanyalah konsep metodologis yang digunakan untuk menghasilkan hipotesis yang menjadi konsekuensi dari asumsi homo economicus tersebut. Maka, dalam perpektif ilmu ekonomi konvensional, homo economicus hanyalah kategori epistemologis yang tidak memiliki signifikansi ontologis. Sedangkan, dalam ilmu ekonomi Islam, yang mengganggap homo Islamicus selain sebagai asumsi untuk merumuskan hipotesis teori ekonomi Islam, homo Islamicus juga merupakan konsep mengenai manusia ideal dalam perspektif Islam. Karenanya, konsep homo Islamicus dalam ekonomi Islam bukan sekedar kategori epistemologis, melainkan juga suatu konsep yang bersifat ontologis. 5) Implikasi penerapan konsep eksplanasi berbasis asumsi homo Islamicus dengan atribut utamanya memaksimalkan maslahah tersebut, ternyata menjadikan paradigma ilmu ekonomi Islam melihat nilai hanyalah sebagai evaluasi subyektif manusia, yang bertentaangan dengan banyak ayat dan hadis.
Risma Purnadi - Personal Name
TESIS EIS 74
TESIS EIS 74
Text
Indonesia
PROGRAM PASCASARJANA UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 125 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...