Detail Cantuman Kembali
Adawatu al-Istitsna wa Ifadatuha fi Surati al-Maidah
Surat Al-Maidah merupakan juz ke 5 yang terdari dari 120 ayat yang diturunkan di kota
Madinah maka dari itu surat Al-Maidah termasuk ke dalam golongan surat madaniyah. Mengenal
dan memahami Al-Quran dari segi nahwunya memang suatu hal yang rumit namun menjadikan
nya sebagai fenomena yang menarik, sebab dengan ilmu nahwu seseorang akan mudah
memahami dan menerjemahkan al-quran. Karena dengan teori nahwu seseorang bisa mengetahui
benar dan salahnya kalimat dalam bahasa arab.
Dalam Al-Quran kita sering kali melihat kata kecuali, selain dan kata pengecualian
lainnya. Dalam bahasa arab bagian teori nahwu terdapat pembahasan tentang pengecualian
dengan menggunakan huruf dan adat yaitu bisa kita jumpai dalam bab istitsna. Istitsna memiliki
definisi menurut bahasa yaitu “pengecualian” menurut istilah yaitu mengecualikan sesuatu
setelah adanya huruf “Illa” dan isim-isim yang lainnya. Dalam Al-Quran surat Al-Maidah Allah
swt menjelaskan bagaimana hukum-hukum yang diberikan kepada umatnya, yaitu hukum
beribadah, hukum memakan makanan yang haram dan halal, hukum peperangan, hukum tolong-
menolong, hukum menikahi perempuan dan hukum meminum khomr dan semua minuman dan
makanan yang memabokan.
Surat Al-Maidah memiliki keistimewan dan kekhususan yang didalamnya terdapat
macam-macam istitsna, sehingga dengan itu penulis ingin mengupas hukum apa saja yang
terdapat pengecualian (istitsna) dan ingin mengetahu faidah yang terkandung didalam
pengecualian yang terdapat didalam hukum hukum pada surat Al-Maidah. Sehingga penulis
dapat merumuskan masalah penelitian ini yaitu 1) macam-macam istitsna apa saja yang terdapat
pada surat Al-Maidah, 2) faidah istitsna apa saja yang terdapat pada surat Al-Maidah. Adapun
tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui macam-macam istitsna pada surat Al-Maidah, 2)
untuk mengetahui faidah istitsna apa saja yang terdapat pada surat Al-Maidah.
Istitsna memiliki definisi menurut bahasa yaitu “pengecualian” menurut istilah yaitu
mengecualikan sesuatu setelah adanya huruf غير، سِوى، سُوى، سواء، الا. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu dengan mencari data-data yang
ada pada al-Quran yang berupa ayat-ayat yang mengandung unsur adawat-adawat istitsna.
Sumber data yang terkumpul dari penelitian ini selain dari al-Quran, juga buku-buku bahasa arab
yang memiliki hubungan dengan judul penelitian ini.
Setelah melakukan penelitian dan analisis, penulis menemukan pembagian istitsna dan
faidahnya dalam surat al-Maidah, yaitu: 1) Istitsna muttashil terdapat di 5 ayat, 2) Istitsna
mufrigh terdapat di 11 ayat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa istitsna dalam surat al-Maidah
yaitu terdapat 16 tempat pada masing masing ayat. Sedangkan faidahnya sesuai pembagian
(macam-macam) istitsnanya. Istitsna muttashil berfaidah “liltakhsis” yaitu (mengkhususkan)
sedangka istitsna mufrigh berfaidah “lilhasr” yaitu (meringkas).
Syarifah Ambami - Personal Name
SKRIPSI BSA 265
SKRIPSI BSA 265
Text
Bahasa Arab
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 79 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...