Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis Sinonimitas Kata Nazara dalam al-Quran (Studi Kitab Tafsir al-Kasysyaf Karya Zamakhsyari).


Sinonimitas yaitu dua atau beberapa kata yang memiliki arti serupa atau berdekatan. Sinonimitas dalam al-Qur‟an merupakan fenomena yang tidak asing di kalangan para ahli bahasa Arab. Namun keberadaannya diperdebatkan, sebagian ulama sepakat dengan adanya sinonimitas dalam al-Qur‟an, sebagian lain menolaknya. Oleh karena itu persoalan sinonimitas yang telah dirumuskan oleh para ahli bahasa mendapat perhatian khusus oleh para ahli tafsir. Banyak ahli tafsir yang mencoba mengkritisi kembali persoalan sinonimitas ini tidak hanya dari perspektif bahasa namun juga teologi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1). Apa makna kata naẓara dalam al-Qur‟an? 2). Apa sinonim dari kata naẓara dalam al-Qur‟an? 3). Bagaimana Zamakhsyari menafsirkan kata naẓara, baṣara, dan ra’a dalam al-Qur‟an? Adapaun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Untuk menjabarkan makna yang terkandung pada kata naẓara dalam perspektif al- Qur‟an. 2). Untuk mengetahui sinonim dari kata naẓara dalam al-Qur‟an. 3). Untuk menjelaskan penafsiran Zamakhsyari tentang kata naẓara, ra’a, dan baṣara dalam al-Qur‟an. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian pustaka (Library Research), ialah kegiatan mengumpulkan informasi dan data dengan meneliti buku-buku kepustakaan serta karya-karya ilmiah dalam bentuk lainnya. Dan menggunakan sumber primer dalam penelitian ini adalah Tafsir al- Kasysyaf. Makna dasar naẓara adalah melihat. Hasil dari analisis, bahwa kata yang memiliki arti sama „melihat‟ yaitu, ra’a baṣara. Kata naẓara banyak digunakan untuk melihat kepada banyak objek, seperti Allah, al-Qur‟an, nabi Muhammad, manusia, malaikat, iblis, benda alam, makanan dan minuman, peristiwa, dan lain-lain. Sedangkan kata ra’a digunakan untuk melihat peristiwa, rahmat, dan azab Allah. Kata baṣara lebih banyak digunakan untuk menunjukkan indera penglihatan dan juga banyak digunakan untuk menyatakan salah satu sifat Allah. Dan dalam tafsir al-Kasysyaf dijelaskan bahwa lafaz naẓara yakni melihat bentuk atau gambaran dengan mata kepala dan mata hati, ra’a, yakni melihat kandungan makna dan pengetahuan yang ada dibalik suatu objek, baṣara, yakni melihat objek secara keseluruhan dengan segala sesuatunya yang bersifat inderawi
Ummu Hanifah - Personal Name
SKRIPSI IAT 364
SKRIPSI IAT 364
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21.5 cm , 28cm, 89him
LOADING LIST...
LOADING LIST...