Detail Cantuman Kembali
Shurah al-Mar'ah fi Maudlu' "Maradliyyuhn min Maridlat al-Ajfan" li Ibn 'Arabiy
Pada dekade pertama abad ke-20 dalam sastra Arab, puisi merupakan
salahsatu karya yang sangat menarik perhatian dan sebagian besar penyair Arab sangat
suka dengan tema cinta dan kasih sayang. Salah satunya Ibn Arabi, ia adalah seorang
penulis yang produktif dan memiliki Pemikiran yang sangat istimewa sehingga dari
kalangan tokoh pemuka Arab Persia dan kawasan Islam lainnya banyak yang ingin
meneliti karyanya secara lebih luas. karya Ibn Arabi yang berjudul Diwan Tarjuman
Al-aswaq ditulis pada tahun 597 H/1214M di Mekkah. Yang berisi kumpulan puisi
mistis tentang kerinduannya terhadap wanita sufi, karyanya tersebut menimbulkan
konflik dikalangan ulama ahli fiqh karna bahasanya yang fulgar, terkesan
menunjukan nafsu birahi dan tidak sesuai dengan pengalaman religius.
Adapun rumusan dan maksud penelitian ini adalah (1) Bagaimana citra
perempuan dalam puisi “Maradiyun Min Maridhotil Ajfaani”? (2) Bagaimana
streotipe terhadap perempuan dalam tema“Maradiyun Min Maridhotil Ajfaani" karya
Ibn Arabi ? Analisis ini guna untuk mengetahui citra perempuan dan streotype
terhadap perempuan dalam tema puisi Maradiyyun Min Maridhotil Ajfaani, karya Ibn
Arabi.
Hasil Penelitian ini ialah Ada 15 syair yang merupakan bentuk citra
perempuan yaitu Citra perempuan diri perempuan dari aspek fisik tentang perempuan
bisa menjadai pendengar yang baik terdapat pada syair ke 1, citra perempuan yang
memiliki persaan sensitive terdapat pada syair ke 2 dan 15, citra perempuan yang suka
diperhatikan terdapat pada baik ke 8, tentang perempuan yang tidak suka dengan
kekerasan pada syair ke 9 dan 10, citra perempuan yang cemburuan, protektif dan
menedepankan peresaannya dibandingkan logikanya terdapat pada bait ke 11,19 dan
20, citra perempuan yang psikologis dan ingin dihargai terdapat pada syair ke 12, citra
perempuan memiliki daya pikat tersendiri pada syair ke 13. Citra sosial perempuan
dari keluarga tentang sikap negative tentang perlakuan seksual terhadap ayah kandung
dan dilarang oleh agama terdapat pada syair ke 16, citra sosial perempuan dari
masytrakat tentang perempuan yang memiliki srata sosial yang baik terdapat pada bait
ke 17 dan 18. Maka dengan penjelasan singkat dari hasil analisis berdasarkan bahwa
kalimat yang digunakan masuk dalam kategori tidak menjatuhkan citra perempuan,
karna kebanyakan bahasa yang digunakan oleh penyair menggambarkan citra diri
perempuan dari aspek psikis seperti senang dengan ungkapan kata-kata cinta, rayuan,
pujian, kerinduan, perhatian dan kasih sayang. Dan Bentuk stereotype pekerjaan
tentang membatasi pekerjaan yang dilakukan oleh laki dan perempuan disebabkan
oleh konstruksi berfikir yang menghasilkan cara pandang serta penilaian yang
diskriminatif terdapat pada syair ke 3. Bentuk streotype gender karna tidak
menerapkan kesetaraan gender disebabkan oleh pemikiran yang didominasi oleh laki-
laki menetapkan tuntutan prilaku dan nilai sosial yang memungkinkan pemberian
pemakluman ketika berbicara tentang kenikmatan sexsual namun sebaliknya,
memberikan sanksi sosial kepada perempuan terdapat pada syair ke 14 Maka
berdasarkan penjelasan singkat dari hasil analisis bahwa bentuk stereotype yang
digambarkan secara kalimat membahas secara jelas perbedaan penilaian terhadap
perempuan dan tidak menerapkan kesetaraan gender
Firda Usfadhila - Personal Name
SKRIPSI BSA 200
SKRIPSI BSA 200
Text
Bahasa Arab
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 103 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...