Detail Cantuman Kembali
Sesajen Dalam Pandangan Al-Quran (Studi Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Dalam Tafsir al-Munir)
Sesajen adalah berupa persembahan kepada nenek moyang dewa dewa dan penunggu tempat tempat yang sekiranya mempunyai penunggunya seperti pohon, batu, laut, sungai dan persimpangan yang kita yakini dapat mendapatkan kesialan. pada acara upacara upacara adat yang masih menganut kepercayaan kejawen kuno. Sesajen ini mempunyai nilai nilai yang sangat sakral bagi masyarakat yang masih menganut budaya kejawen kuno. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah awal tentang adanya sesaji tersebut dan juga Untuk mengetahui ayat ayat Al-Quran yang membahas atau menjelaskan tentang sesajen dan bagaimana pendapat atau penjelasan oleh Wahbah Zuhaili terhadap sesajen tersebut. Supaya kita dapat Dapat memberi informasi mengenai implementasi dasar pertimbangan antara hukum adat dan hukum islam mengenai sesaji yang masih banyak di lakukan orang. Sehingga bisa memberi wawasan baru bagi saya khususnya permasalahan ini agar tidak menyalahi aturan aturan yang ada dan tidak menyimpang dari kebenaran itu semdiri. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), penelitian ini menggunakan metode ijmali. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili, sedangkan dalam sekundernya diambil dari buku-buku yang relevan dengan tema yang dibahas. Adat yang baik tidak merusak dari tujuan tujuan agama sehingga bisa memberi makna untuk menjaga nilai nilai kebudayaan maka adat itu akan menjadi kemaslahatan. jadi kita harus bisa menyeimbangkan keduanya adat dan agama, jadi agama tidak akan tersebar tanpa budaya, begitu pula sebaliknya budaya akan tersesat tanpa agama. Wahbah Az-Zuhaili mengatakan,sesajen yang diberikan kepada sesembahan tersebut pada hari kiamat akan menjadi pasukan yang disiapkan bagi para penyembahnya dan dihadirkan bersama sama di dalam neraka,sehingga sesembahan yang mereka anggap tuhan dan mereka tidak bisa menolong. Dalam sebuah riwayat disebutkan kelak pada hari kiamat sesembahan akan di kontrekkan wujudnya, lalu penyembahnya mengikutinya pergi menuju neraka maka sesembahan tersebut menjadi tentara yang dihadirkan di neraka.
Ardi Wahid Maulana - Personal Name
SKRIPSI IAT 338
SKRIPSI IAT 338
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21.5 cm , 28 cm, 95hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...