Detail Cantuman Kembali
Wabah Tha’un Amawas Pada Masa Khalifah Umar Bin Khattab dan Dampaknya.
Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Tahun 2021 M / 1442 H. Wabah dalam Islam pertama kali dikenal dengan nama wabah Syirawaih yang melanda pada masa Rasulullah saw. Kemudian siklus wabah kembali menjangkit dunia Islam dikenal dengan nama Tha’un Amawas yang menyebar di daerah Syam hingga ke Irak pada masa khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H dan 18 H. Bukan hanya itu, tahun krisis yang terjadi pada tahun 17 H juga menambah dampak parah dari wabah tha’un tersebut. Efek berbahaya dari Tha’un Amawas menyebabkan 25.000 orang meninggal dunia. Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Gambaran Umum Kondisi Pemerintahan pada masa Khalifah Umar bin Khattab?,(2) Bagaimana penyebaran Wabah Tha’un Amawas di Syam tahun 17-18H/638-639 M?, (3) Bagaimana dampak wabah Tha’un Amawas bagi kehidupan Masyarakat pada masa Khalifah Umar Bin Khattab tahun 17-18H/638-639 M? Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Untuk mengetahui Gambaran Umum Kondisi Pemerintahan pada masa Khalifah Umar bin Khattab (2). Untuk mengetahui penyebaran wabah Tha’un Amawas di Syam tahun 17-18H/638-639 M. (3). Untuk mengetahui dampak wabah Tha’un Amawas bagi kehidupan Masyarakat pada masa Khalifah Umar Bin Khattab tahun 17-18H/638-639 M Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi tahapan: Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (Kritik), Interpretasi (Penafsiran), dan Historiografi (Penulisan). Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan; Kondisi pemerintahan pada masa khalifah Umar bin Khattab menerapkan kebijakan dalam bidang politik dan sosial budaya, kebijakan ekonomi dan juga kehidupan agama masyarakat pada masa Khalifah Umar bin Khattab, kemudian semua sektor ini terdampak wabah Tha’un Amawas. Banyaknya pertempuran dan korban yang berjatuhan selama ekspansi wilayah menimbulkan banyaknya jenazah korban yang tidak sempat di kuburkan mejadi salah satu faktor menyebarnya wabah Thaun Amawas. Karakteristik wabah Thaun Amawas dicirikan dengan terjadinya pembengkakan di permukaan badan, daerah ketiak, paha, saluran kandung kemih, jari tangan bahkan seluruh tubuh dengan tingkat mortalitas sebesar 40-100%. Untuk mengatasi penyebaran wabah ini kemudian dilakukan isolasi dan evakuasi masyarakat ke wilayah yang aman. Dampak yang diakibatkan dari menyebarnya wabah Tha’un Amawas memengaruhi kehidupan sosial budaya, perekonomian dan juga keagamaan masyarakat Syam. Cara menangani wabah Tha’un Amawas pada masa Khalifah Umar bin Khattab tersebut dapat sesungguhnya dapat dijadikan refleksi dalam menghadapi wabah pada masa sekarang dan yang akan datang.
Muhamad Khoirul Ulum - Personal Name
SKRIPSI SPI 407
SKRIPSI SPI 407
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21.5 cm , 28 cm, 117 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...