Detail Cantuman Kembali
Tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan di Kampung Ciparahu Girang Desa Tangkilsari Kecamatan Cimanggu-Pandeglang
Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Tahun 2021 M / 1442 H. Tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan di Kampung Ciparahu Girang Desa Tangkilsari Kecamatan Cimanggu-Pandeglang dilaksanakan setiap bulan Muharram. Menurut Masyarakat setempat Tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan merupakan bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus do’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta para Karuhun. Juga untuk mengadakan suatu permohonan atas segala sesuatu yang telah diterima selama satu tahun yang lalu dan perlindungan serta kebaikan untuk tahun yang akan datang supaya mendapat berkah dan keselamatan. Perumusan masalah dari penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana Kondisi Objektif Kampung Ciparahu Girang?, (2) Bagaimana Deskripsi Tradisi Seren Taun Dan Ruwat Perbatasan?, (3) Bagaimana Nilai-Nilai Dalam Tradisi Seren Taun Dan Ruwat Perbatasan Bagi Masyarakat Kampung Ciparahu Girang?. Adapu tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Kondisi Objektif Kampung Ciparahu Girang (2) Deskripsi Tradisi Seren Taun Dan Ruwat Perbatasan (3) Nilai-Nilai Dalam Tradisi Seren Taun Dan Ruwat Perbatasan Bagi Masyarakat Kampung Ciparahu Girang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kebudayaan, dengan tahapannya sebagai berikut, yaitu: Survei, Partisipasi, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian skripsi ini dapat disimpulkan bahwa tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan memiliki fungsi penting dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan kebudayaan bagi masyarakat Kampung Ciparahu Girang. Makna dari Tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan yaitu untuk memohon keselamatan, kesehatan dan keberkahan atas semua rezeki yang di dapatkan. Masyarakat meyakini dengan dilaksanakannya Tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan ini dapat menjauhkan diri dari segala macam bentuk kesialan serta dalam prosesinya menjadi kebutuhan kolektif bagi masyarakat Kampung Ciparahu Girang. Simbol yang terkandung dalam ritual Seren Taun dan Ruwat Perbatasan adalah simbol kerukunan, tolong-menolong, gotong-royong, rasa saling memiliki serta keselarasan sosial. Nilai-nilai dalam tradisi Seren Taun dan Ruwat Perbatasan bagi masyarakat Kampung Ciparahu Girang yaitu nilai keselarasan manusia dengan Tuhan, nilai keselarasan manusia dengan manusia, dan nilai keselarasan manusia dengan alam.
Nurlaelah - Personal Name
SKRIPSI SPI 410
SKRIPSI SPI 410
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 95hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...