Detail Cantuman Kembali
Peran K.H. Abdul syukur dalam silat Bandrong di Bojonegara (1940-1986).
Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuludin dan Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasannudin Banten. Pencak silat merupakan seni beladiri yang berakar dari budaya asli bangsa Indonesia. Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebaranya banyak dipengaruhi oleh kaum ulama, seiring dengan penyebaran agama islam pada abad ke 15 di Nusantara. Demikian pula halnya pencak silat Banten bandrong, mulai dikenal seiring dengan berdirinya kerajaan islam Banten. Asal muasalnya, konon dari seorang pendekar pada zaman Sultan Maulana Hasannudin yang menjadi Sultan di Banten (1552-1570), yaitu Ki Sarap. Sedangkan silat asli Banten diberi nama Bandrong, diambil dari nama jenis ikan terbang yang sangat gesit dan dapat melompat tinggi, jauh, atau dapat menyerang kerang dengan moncongnya yang sangat panjang dan bergerigi tajam sekali, sehingga ia merupakan ikan yang sangat berbahaya, sekali serang dapat membinasakan musuhnya.. Adapun penulisan masalah skripsi ini Adalah Sebagai Berikut: 1).Bagaimana kiyai dan Silat Bandrong 2). Bagaimana Biografi K.H.Abdul Syukur 3). Bagaimana Kontribusi K.H. Abdul Syukur dalam Pengembangan Silat Bandrong di Bojonegara tahun 1940-1986. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui Kiyai dan Silat Bandrong, 2. Mengetahui Biografi K.H.Abdul Syukur, 3. Mengetahui Kontribusi K.H. Abdul Syukur dalam Pengembangan Silat Bandrong di Bojonegara tahun 1940-1986. Metode yang digunakan adalah Metode penelitian sejarah dengan melakukan wawancara. Dan melakukan beberapa tahapan penelitian, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa,K.H.Abdul Syukur merupakan tokoh ulama yang bukan hanya pada ilmu kanuragan, akan tetapi beliau juga memiliki kemampuan ilmu agama dan ilmu hikmah. K.H. Abdul Syukur mampu melestarikan kebudayaan khas Banten yaitu Pencak Silat Bandrong dan mampu membentuk murid-murid yang ahli dalam ilmu kanuragan, yang tidak lain ialah putranya sendiri K.H. Mahasi. Sosok K.H.Abdul Syukur yang sebagian kecil dari beberapa tokoh ulama dan jawara di Pengoreng yang memiliki pengaruh dan pembaharuan mengenai tradisi klasik dan pemahaman tentang silat bandrong.
Aan Amaliyah - Personal Name
SKRIPSI SPI 405
SKRIPSI SPI 405
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 66hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...