Detail Cantuman Kembali
Penerapan Konseling Seni Kreatif terhadap Anak Slow Learner (Studi di Kampung Kisaud Kelurahan Warung Jaud Kecamatan Kasemen Kota Serang - Banten)
Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah, Tahun 2021. Slow learner merupakan kondisi di mana anak mengalami kelambanan dalam kemampuan kognitifnya dan berada di bawah rata-rata anak normal, oleh sebab itu anak slow learner membutuhkan waktu yang lebih lama dan intensitas belajar atau berlatih yang lebih banyak untuk memahami dan menguasai materi pelajaran dan atau latihan tertentu. Penerapan konseling seni kreatif atau art therapy (terapi menggambar/ melukis/ seni visual) merupakan bentuk terapi yang dilakukan dengan menggunakan potensi manusia agar dapat menjadi lebih kreatif melalui proses menghasilkan suatu karya seni. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa saja faktor yang menyebabkan anak menjadi slow learner? 2) Bagaimana penerapan konseling seni kreatif dalam menangani anak slow learner? 3) Apakah konseling seni kreatif dapat mengatasi anak slow learner? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan anak menjadi slow learner? 2) Untuk mengetahui bagaimana penerapan konseling seni kreatif dalam menangani anak slow learner 3) Untuk mengetahui apakah konseling seni kreatif dapat mengatasi anak slow learner? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 5 (lima) anak slow learner (tiga responden laki-laki dan dua responden perempuan). Responden tinggal di Kampung Kisaud RT 08, berusia 6-7 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Faktor yang menyebabkan responden, AF, AP, RF, NA dan YH menjadi anak yang slow learner terdiri dari faktor eksternal dan internal yang meliputi faktor ekonomi atau kemiskinan, faktor kecerdasan orang tua dan jumlah anak, faktor lingkungan keluarga (pola asuh orang tua), faktor emosi dan pribadi, serta faktor prenatal dan juga faktor natal (saat kelahiran). 2) Bentuk penerapan yang diberikan berupa, Tahap I, melakukan wawancara dan mengasesmen untuk mendapatkan informasi atau data yang valid, Tahap II, membuat suasana nyaman dan santai, serta mengajak anak untuk menggambar/mewarnai sesuai keinginan anak, Tahap III, sama seperti tahap II, namun diserta pemberian motivasi, pujian dan kata-kata positif, Tahap IV, memberikan reward atau hadiah dan juga bernyayi lagu abjad. 3) Konseling seni kreatif dapat membantu menangani anak yang slow learner, hal ini berdasarkan pengamatan peneliti, responden mengalami adanya perubahan seperti lebih tertarik dan berantusias dalam mengikuti pembelajaran, lebih percaya diri dan sedikit mau berbaur dengan lingkungan sekitar.
Sairoh - Personal Name
SKRIPSI BKI 523
SKRIPSI BKI 523
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2021
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 119hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...