Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Teknik Forgiveness Therapy pada Remaja Akhir yang Mengalami Abusive Relationship (Studi di Kampung Leuweung Gede, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten)


Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas : Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, 2021 Remaja akhir merupakan fase dimana tumbuh menjadi dewasa. Seperti halnya masa remaja mencoba hal baru dan mengembangkan kemampuannya, begitupun ketika jatuh cinta bisa terbuai dan melakukan apapun. Jika tidak ada batasan akan menjadi korban tindak kekerasan. Bagi remaja akhir yang mengalami cenderung mengalami psikis yang cukup signifikan sehingga berpengaruh terhadap kehidupan terutama di lingkungan masyarakat. Dari permasalahan tersebut peneliti menerapkan teknik forgiveness therapy pada remaja akhir. Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah : 1) Bagaimana penerapan teknik Forgiveness Therapy terhadap remaja yang mengalami Abusive Relationship? 2) Bagaimana hasil penerapan teknik Forgiveness Therapy terhadap remaja yang mengalami Abusive Relationship? 3) Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan teknik Forgiveness Therapy pada remaja yang mengalami Abusive Relationship? Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui Abusive Relationship seperti apa yang dialami remaja. 2) Untuk mengetahui cara penerapan teknik Forgiveness Therapy terhadap remaja yang mengalami Abusive Relationship. 3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan teknik Forgiveness Therapy terhadap remaja yang mengalami Abusive Relationship Dalam penelitian ini memilih jenis penelitian kualitatif , dengan teknik observasi dan wawancara yang dilakukan kepada lima remaja akhir. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan adalah : 1) Tahapan teknik forgiveness therapy untuk mengatasi permasalahan responden pertama, yang dilakukan pertama adalah pra konseling berfungsi sebagai menjalin keakraban dengan konseli untuk membangun kehangatan ketika proses konseling dan menumbuhkan rasa kepercayaan dan kenyamanan. Setelah itu proses konseling, dimana konselor menerapkan tahapan teknik sesuai masalah yang dihadapi konseli. Tahap terakhir adalah evaluasi dari hasil proses konseling, dimana konselor menanyakan hasil dari proses konseling dan sudah sejauh mana perubahan yang terjadi pada konseli. 2) Hasil kegiatan terapi kelima responden mengalami perubahan yang signifikan. Sudah bisa memaafkan atas perbuatan yang dilakukan oleh pasangannya dan sudah menerima kejadian yang dialami, begitupun dengan dampak yang dialami kelima responden sudah mulai teratasi.3) Faktor pendukung Adanya perasaan takut, ingatan terhadap kejadian, adanya penilaian negatif dan empati . Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan teknik forgiveness therapy : Ketika proses konseling di salah satu tahap dimana ketika membayangkan bahwa pelaku ada ketika proses konseling, tetapi sulit dan harus berulang kali melakukan tahap tersebut. Dari segi waktu, membutuhkan waktu yang cukup lama karena beberapa responden tidak bisa langsung memaafkan kejadian yang dialami.Ketika melakukan konseling, konselor mengalami kesulitan ketika mendapat konseli yang tertutup dan butuh pendekatan yang cukup lama. ABSTRAK
Puput Salsabila - Personal Name
SKRIPSI BKI 551
SKRIPSI BKI 551
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2021
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 76hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...