Detail Cantuman Kembali
Politik moderasi Partai Politik Islam Era Reformasi di Indonesia
Partai politik merupakan komponen paling vital dalam sebuah negara hukum modern. Dengan proses kaderisasi yang ada didalamnya, serta keterwakilan suara rakyat terhadap partai pada gilirannya akan melahirkan kesejahteraan dan kemakmuran dalam sebuah negara. Namun tidak demikian adanya dalam praktek, kendati memiliki platform yang sama dalam mendorong partai membawa misi kesejahteraan dalam kekuasaan, bentrokan kepentingan dan pertentangan kerap terjadi sehingga merapuhkan bangunan persatuan yang telah digagas para pendiri bangsa pada masa lalu. Apalagi baru-baru ini pertentangan yang seperti demikian itu telah nyata terjadi dengan polarisasi yang amat tajam dan rakyat terbelah menjadi berkubu-kubu khususnya di dalam tubuh umat Islam. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah perkembangan partai politik Islam di Indonesia setelah reformasi? 2. Bagaimanakah penerapan politik moderasi di Indonesia pasca Reformasi? Tujuan penelitian ini antara lain, yaitu: 1. Untuk mengetahui secara dalam tentang konsepsi moderasi Islam dan transisi Demokrasi di Indonesia setelah sistem Orde Baru turun dari tahta kekuasaan. 2. Untuk mengidentifikasi kiprah partai politik Islam era reformasi dikompilasikan dengan adanya fenomena baru dalam perpolitikan Indonesia yaitu mengenai Populisme. 3. Untuk mengetahui pengaruh konsep moderasi Islam sebagai antitesa dari gerakan Islam politik tersebut Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan memusatkan pustaka sebagai titik fokus kajian utamanya. Adapun jenis data yang digunakan antara lain: data primer, berupa buku-buku yang membedah kajian mengenai Islam Politik di masa kini, sekunder, dan tersier. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah: pertama, Konsep moderasi Islam pasca reformasi di Indonesia untuk pertama kalinya digagas ulama pada acara konferensi se-ASEAN, yaitu The Jakarta International Islamic Conference, dengan tema ―Strategi Dakwah Menuju Ummatan Wasathon dalam Menghadapi Radikalisme, untuk menyiasati maraknya radikalisme di Indonesia. Kedua, Kiprah partai politik Islam pasca reformasi dalam perjalanannya selalu mengalami pasang surut karena selalu mengalami konflik internal dan perpecahan yang tidak berkesudahan bahkan hingga sekarang ini. Ketiga, Pengaruh moderasi bagi partai politik Islam di era reformasi memainkan peranan yang sangat strategis dimana kelompok Islam yang memiliki wadah partai politik semakin menjauhkan diri dari orientasi menegakkan syariat Islam bagi negara dan membangun negara khilafah. Meski demikian, eksponen-eksponen yang berada ditingkatan organisasi kemasyarakat yang berbasis Islam masih memiliki harapan yang amat besar dimana syariat Islam menjadi solusi bagi berbagai penyelesaian problem bangsa seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin menajam.
Syamsul Ma’arif - Personal Name
SKRIPSI HTN 197
SKRIPSI HTN 197
Text
Indonesia
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 113 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...