Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Konseling Individual dalam Meningkatkan Interaksi Sosial pada Lansia (Studi di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten)


Lansia akan mengalami masalah psikologis pada mereka masing-masing, biasanya itu dikarenakan oleh lansia tersebut merasa kesepian karena ditinggalkan oleh anak-anaknya untuk bekerja, bahkan merasa frustasi bahkan depresi karena mungkin lansia tersebut tidak memiliki tempat untuk melepaskan masalah yang mungkin dihadapi oleh lansia tersebut. Umumnya lansia akan merasa cemas dan takut karena pemikiran dari lansia itu sendiri mereka berpikir karena usia yang sudah lanjut jadi mereka akan segera menghadapi kematian. Hal tersebut memicu lansia secara perlahan akan menarik dirinya di lingkungan masyarakat sehingga sangat mempengaruhi interaksi sosial lansia tersebut. Dengan lainsia menarik dirinya dari lingkungan bermasyarakat maka interaksi sosialnya berkurang sehingga dapat menimbulkan perasaan yang kurang nayaman bagi lansia yaitu merasa terisolasi, lansia yang menarik dirinya pasti akan merasa depresi karena tidak dapat membuka dirinya kepada orang lain dan tidak dapat meluapkan atau mengeluarkan atau menceritakan perasaanya dan masalah yang mungkin dihadapi lansia tersebut Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimana Permasalahan interaksi sosial pada lansia di Balai perlindungan sosial Provinsi Banten? (2).Bagaimana penerapan konseling individual untuk meningkatkan interaksi sosial pada lansia? (3). Bagaimana layanan konseling individual dalam meningkatkan interaksi sosial pada lansia Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Dengan mengunkan kosneling individual dengan teknik Client Centered Counseling. Sedangkan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi . Jumalah klien 5 orang lansia yang mengalami interaksi sosoail tidak berajlan semestinya. Dalam penelitian ini, penelit telah menemukan beberapa bentuk-bentuk permsalahan interaksi pada lansia yaitu pendiam atau menutup diri, kondisi fisik menurun kondisi kesehatannya, kesalahpahaman yang memunculkan emosi, marah, prangka sosial serta faktor penyebab interaksi soial tidak berjalan karena faktor internal dan ekternal lansia. Dalam penerapan ini, peneliti menggunakan penerapan konseling individual dengan teknik client centered counseling dengan menggunakan 5 yang digunakan yaitu :(1)Tahap perkenalan menggunakan teknik attending, (2).Tahap membangun hubungan yang baik dengan konseling . (3). Tahap pengungkaoan masalah (konseling awal). (4) Tahap pembahasan masalah proses konseling inti dengan memasukkan arahn nasehet dn mendengarkan. (5) proses evaluasi, akhir konseling proses evaluasi dan peengarahan. Adapun untuk hasil penelitian dari penerapan konselig individual dengan teknik Client Centered Counseling hasil proses konseling terhadap lansia yang mengalami kendala dalam berinteraksi sosial berdampak positif dalam menurunkan kecemasan, dan kesalahpahaman yang terjadi selama ini. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan prilaku pada responden yang tadinya merasakan kesepian, murung, khawatir, emosi, dan menutup diri dari keramaian, kini mulai bersikap tenang, mulai adanya interaksi sosial sesama lansia lain, dan aktivitas lain yang bisa dikerjakannya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan perubahan perilaku responden yang lebih positif dan keberhasilan proses konseling individual yang menggunakan client centered counseling
Yogi Hutomo - Personal Name
SKRIPSI BKI 499
SKRIPSI BKI 499
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 110 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...