Detail Cantuman Kembali
Pesan moral dalam film Dua Garis Biru (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang menyedihkan perubahan yang terjadi justru cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak. Oleh karna itu menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memperbaiki penurunan moral tersebut dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Selain itu, pesan moral merupakan amanat atau pesan makna yang terkandung di dalam sebuah cerita, sehingga hal tersebut dapat menjadi suatu contoh atau pembelajaran untuk sesseorang. Dan film dianggap lebih efektif sebagai media edukatif untuk pembinaan generasi muda. Salah satu filmnya adalah Dua Garis Biru yang mencoba menggambarkan konsekuensi dari mendampingi anaknya. Karna film dibangun dengan banyak tanda dan ilmu yang mengkaji tentang tanda itu sendiri adalah semiotika. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Dua Garis Biru 2) Bagaimana pesan moral yang terdapat dalam film Dua Garis Biru. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui makna denotasi, makna konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Dua Garis Biru. 2) Untuk mengetahui pesan moral yang terdapat dalam film Dua Garis Biru. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika menurut Roland Barthes yang mendefinisikan analisis semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda (simbol), objek, dan makna. penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam film Dua Garis Biru makna denotasi (makna sebenarnya) yaitu gambaran kehidupan yang terjadi pada Dara, Bima, keluarga dan teman-temannya, akibat hubungan seks pra nikah yang dilakukan oleh Dara dan Bima. Makna konotasi (makna tidak sebenarnya) berisi maksud dari perjuangan Dara dan Bima dalam menyelesaikan masalahnya yaitu hamil di luar nikah dengan melibatkan peran keluarga dan teman-temannya. Mitos (pesan yang mengagambarkan sosial budaya) yang berisi tentang larangan perempuan dan laki-berduaan apalagi berada dalam kamar, wanita hamil tidak boleh mengkomsumsi kerang, masyarakat masih tabu untuk berbicara seks, ibadah membuat perasaan mejadi tenang, persahabatan membuat kita menjadi bahagia dan anak perempuan yang melakukan hubungan seks pra nikah yang kemudian hamil diluar nikah tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Dan pesan moral yang bisa diambil dari film ini pentingnya pendidikan seks, kewajiban berbakti kepada orang tua serta hubungan manusia dengan Tuhan dan lingkungan sosial.
Khoridatul Bahiyah - Personal Name
SKRIPSI KPI 638
SKRIPSI KPI 638
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 88 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...