Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) untuk Meningkatkan Self-Esteem Remaja Akhir dari Keluarga Broken Home (Studi di Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang-Banten)


Remaja yang berasal dari keluarga broken home biasanya akan mengalami self-esteem yang rendah. Self-esteem adalah salah satu faktor yang sangat menentukan perilaku individu. Namun, apabila kebutuhan self-esteem ini tidak terpenuhi, maka akan membuat individu berperilaku negatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-esteem dengan melaksanakan konseling melalui pendekatan SFBC. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kondisi self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari? 2) Apakah penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dapat meningkatkan self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari? 3) Bagaimana hasil penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam meningkatkan self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari? Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kondisi self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari, 2) Untuk menerapkan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam meningkatkan self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari, 3) Untuk mengetahui hasil penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam meningkatkan self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian tindakan. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021 pada lima responden yaitu AMM, SR, DP, C, dan VA. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1) Kondisi self-esteem remaja akhir dari keluarga broken home di Desa Talagasari adalah lebih sering menyendiri, merasa iri dengan orang lain, tidak percaya diri, merasa hidupnya tidak berguna, merasa tidak pantas dicintai, merasa hidupnya tidak bahagia, cemas atau takut dengan pernikahan, dan pesimis. 2) Penerapan SFBC untuk meningkatkan self-esteem remaja akhir melalui tiga tahapan. Tahap pertama membangun hubungan baik dan melakukan assessment, tahap kedua melakukan treatment, tahap ketiga evaluasi dan terminasi. 3) Dari penerapan SFBC, responden mengalami beberapa perubahan. Kini mereka mampu meningkatkan self-esteem pada dirinya seperti mulai mau untuk bersosialisasi di lingkungan sekitar, dapat menerima keadaan dirinya, mampu berpikir positif, menjadi orang yang lebih percaya diri, menerima kekurangan dan bersyukur atas apa yang dimiliki, merasa dirinya berharga, dan optimis.
Nurul Wathoniah - Personal Name
SKRIPSI BKI 512
SKRIPSI BKI 512
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2021
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 116 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...