Detail Cantuman Kembali
Strategi komunikasi program siaran pagi “Pagi Happy Pagi Berisi” dalam menarik minat pendengar (Studi di Radio 102.8 Serang Gawe FM)
Banyaknya Stasiun radio yang berdiri di berbagai daerah yang ada di Indonesia, menyebabkan persaingan antar sesama radio semakin ketat. Dalam hal ini setiap stasiun radio tentu harus memiliki strategi-strategi khusus. Salah satu contoh persaingan tersebut adalah pada upaya stasiun radio dalam mengemas program acara dengan semenarik dan sekreatif mungkin, agar program acara yang disajikan dapat membuat pendengarnya tetap setia untuk mencari informasi pada satu radio saja dan tidak beralih ke media yang lain. Maka dari itu adanya strategi komunikasi sangat penting untuk mencapai tujuan komunikasi. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi komunikasi pada program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi” dalam menarik minat pendengar? 2) Apa faktor pendukung serta penghambat dalam menraik minat pendengar pada program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi”?. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan dalam program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi”, dan mengetahui faktor-faktor pendukung serta penghambat dalam menarik minat pendengar program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan pada program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi” adalah mengenal khalayak yaitu melalui survey pendengar di media sosial Serang Gawe FM, penyusunan pesan pada program Siaran Pagi “Pagi Happy Pagi Berisi” menggunakan metode AIDDA, dalam menetapkan metode komunikasi menggunakan beberapa metode yaitu menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya, dan pemilihan media komunikasi menggunakan media konvensional dan streaming. Faktor pendukung dalam menarik minat pendengar yaitu adanya pemanfaatan media sosial untuk menyebarluaskan informasi, adanya pemimpin redaksi dapat membantu penyiar membahas tema secara detail, adanya kerjasama dengan media lain dan lembaga pemerintahan. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh penyiar, kurangnya respon pendengar, serta program yang disiarkan secara streaming dan konvensional bergantung pada kekuatan signal dan pada wilayah jangkauan pemancar.
Ayu Khumaeroh Rohayu - Personal Name
SKRIPSI KPI 625
SKRIPSI KPI 625
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 88 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...