Detail Cantuman Kembali

XML

Pola pembinaan seni Islami di kalangan santri (Studi di Pondok Pesantren Raudhatul Mubtadiin Kemiri Kab. Tangerang)


Pendidikan formal diperlukan agar anak mampu hidup lebih baik dalam pergaulan dalam masyarakat, terutama pendidikan yang menyangkut sumber daya alam yang menunjang kehidupan. Pendidikan non-formal diperlukan agar si anak mampu meningkatkan kreativitasnya terutama dalam mendukung pendidikan formal. Mengingat anak-anak dan remaja merupakan generasi penerus bagi bangsa dan agama, maka menjadi kewajiban keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pembinaan dan pendidikan yang layak kepada mereka. Apabila pada masa dini mereka tidak dibenahi dengan mentalitas keimanan dan ilmu-ilmu dasar oleh ideologi-ideologi yang datang. Oleh sebab itu pembinaan dan pengajaran ilmu-ilmu keagaman, menjadi ukuran terhadap pertumbuhan dan perkembangan sikap dan layaknya manusia-manusia lain yang berilmu dan beragama. Berdasarkan latar belakang diatas, maka yangg menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Bentuk Kegiatan penerapan Pola Pembinaan seni Islami di Pondok Pesantren Raudhtaul Mubtadiin Desa Legok Sukamajau?, 2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan Pola Pembinaan seni Islami di Pondok Pesantren Raudhtaul Mubtadiin Desa Legok Sukamajau? penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk Mengetahui Bentuk Kegiatan penerapan Pola Pembinaan seni Islami di Pondok Pesantren Raudhtaul Mubtadiin Desa Legok Sukamajau? 2. Untuk Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan Pola Pembinaan seni Islami di Pondok Pesantren Raudhtaul Mubtadiin Desa Legok Sukamajau? Metode Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif , dengan menggunakan metode deskripstif yakni mengumpulkan berupa data-data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya kemudian dilakukan analisa secara mendalam untuk memperoleh suatu kesimpulan dari hasi penelitian. Metode deskriptif adalah metode untuk mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat mengenai situasi-situasi tertentu yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dari hasil wawancara penulis lakukan dengan para informasi sebelumnya menunjukan bahwa, berdasarkan jawaban Ibu Hasni Soleha bentuk kegiatan Pola Pembinaan Pasantren Raudhatul Mubtadiin sudah lumayan baik, meskipun menurut semua itu berkat usaha yang dilakukan oleh Pimpinaan Pasantren Raudhatul Mubtadiin itu sendiri, seperti berkat semangat beliau yang sangat tinggi dalam mengajar dan mendidikan sehingga sekarang anak-anak sudah banyak yang senang menuntut ilmu di Pasantren Raudhatul Mubtadiin. Kemudian menurut Ibu Dasmi Zahro Raudhatul Mubtadiin disana tidak hanya difokuskan untuk anak-anak saja tapi untuk tingkat remaja juga ikut dalam pengajian, sesuai tingkat masing-masing. Selain itu ia juga merasa sangat beruntung bisa tinggal di Legok Sukamaju yang Pasantren Raudhatul Mubtadiin nya masih aktif sebagaimana harapan kita masing-masing. Karena jika di Legok Sukamaju ini tidak ada Pasantren yang aktif otomatis para wali santri harus mencari tempat lain yang lebih jauh untuk mengantarkan anaknya menuntut ilmu dasar agama Islam. Dari penjabaran data yang sudah di bahas baik di bab I sampai dengan bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : Bentuk kegiatan Pola Pembinaan Pasantren Raudhatul Mubtadiin sudah berjalan dengan baik, walaupun kadang-kadang masih ada terdapat kekurangan dalam berbagai hal, tapi apa bila masyarakat dan orang tua santri mau selalu berkerjasama dengan pihak pimpinan Pasantren Raudhatul Mubtadiin dan para ustazah memajukan nama Pasantren insya Allah Pasantren Raudhatul Mubtadiin akan semakin dikenal, tidak semua hal yang kita harapkan akan berjalan dengan sempurna pasti akan ada berbagai kendala dalam sebuah menghadapi suatu masalah, namun jika masyarakat bersama-sama menyelesaikan suatu masalah dengan cepat dan tepat, demi masa depan anak sebagai generasi penerus Islam kedepannya. Faktor pendukung Pola Pembinaan seni Islami di Pasantren Raudhatul Mubtadiin antara lain: Dukungan pemerintah, Dukungan masyarakat setempat, Dukungan para ustaza, Dukungan perangkat Legok Sukamaju, Tersedianya Pasantren Raudhatul Mubtadiin di Legok Sukamaju, Sering merai pretasi sedangkan Fakto rfaktor penghambatnya seperti: Dukungan pemerintah ada, namun belum maksimal, Terbatasnya fasilitas yang disediakan di Pasantren Raudhatul Mubtadiin, Pengaruh kenakalan remaja pada saat di ruangan, kurangnya ustazah yang masih muda, kurangnya pengawasan dari orang tua, kurangnya komunikasih orang tua santri
Muhammad Fathulloh - Personal Name
SKRIPSI KPI 630
SKRIPSI KPI 630
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 83 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...