Detail Cantuman Kembali

XML

Pengaruh harga dasar gabah dan jumlah produksi beras terhadap inflasi bahan makanan periode 2016-2019.


Komoditas beras memiliki peran yang sangat penting karena merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia. Ketersediaan komoditas beras mempengaruhi harga beras. Secara langsung hal ini akan berimplikasi terhadap tingkat pendapatan petani, ketahanan pangan Indonesia, dan stabilitas ekonomi nasional. Pola penanaman padi yang dilakukan hampir secara serentak pada musim tertentu menyebabkan berlebihnya pasokan saat panen raya dan langkanya pasokan saat musim peceklik. Ketika musim panen raya pasokan gabah akan melimpah yang menyebabkan penurunan harga gabah dan ketika musim peceklik pasokan gabah akan langka menyebabkan melonjaknya harga gabah. Jika harga beras naik, para pembeli enggan untuk mencari barang pengganti (karena beras merupakan produk pangan utama). Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah: 1) Apakah harga dasar gabah berpengaruh terhadap tingkat inflasi bahan makanan periode 2016-2019? 2) Apakah jumlah produksi beras berpengaruh tehadap inflasi bahan makanan periode 2016-2019? Penelitian ini bertujuan meneliti dampak harga dasar gabah jumlah produksi beras terhadap inflasi bahan makanan. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis kuantitatif dan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi BPS RI dengan tahun periode 2016-2019 dan menggunakan metode analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji T atau parsial, uji F atau simultan serta koefisien determinasi dengan bantuan program aplikasi SPSS 25. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan SPSS 25 nilai Thitung dari variabel x1(harga dasar gabah) sebesar 0,67998 sedangkan nilai Ttabel yang diketahui sebelumnya sebesar 1,798. Karena nilai Thitung < Ttabel maka hipotesis Ho diterima. Hal ini diperkuat dengan melihat nilai signifikan > 0,05 yaitu 0,79 > 0,05 maka Ho diterima. Dengan kata lain variabel harga dasar gabah secara parsial tidak berpengaruh terhadap inflasi bahan makanan. Nilai Thitung untuk variabel x2 (jumlah produksi beras) yaitu sebesar 0,67998 Ttabel memiliki nilai sebesar -198 karena nilai Thitung lebih besar dari T tabel maka hipotesis Ha diterima. Dengan melihat nilai signifikan > 0,05 yaitu 0,884 > 0,05 maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa harga dasar gabah tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi bahan makanan dan jumlah produksi beras berpengaruh secara tidak signifikan terhadap inflasi bahan makanan.
Mufliyah - Personal Name
SKRIPSI EIS 393
SKRIPSI EIS 393
Text
Indonesia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 113 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...