Detail Cantuman Kembali
Peran Panti Sosial Bina Karya Harapan Jaya Kabupaten Tangerang dalam pemberdayaan warga binaan sosial melalui pelatihan life skills.
Warga Binaan Sosil (WBS) merupakan orang-orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hasil penertiban dan penjangkauan sosial dan mendapatkan pembinaan di panti sosial. Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak panti saalah satunya dengan diadakannya pelatihan keterampilan (life Skills) agar dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahun pada WBS khususnya gelandangan, pengemis, tuna wisma dan tuna karya di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1). Apa permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta? 2). Bagaimana bentuk program pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada program life skills di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya Kabupaten Tangerang? 3). Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pemberdayaan di PSBK Harapan Jaya? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1). Untuk mengetahui apa permasalahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta. 2). Untuk mengetahui bagaimana bentuk program pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada program life skills di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya Kabupaten Tangerang. 3). Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program pemberdayaan di PSBK Harapan Jaya. Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dialami oleh Warga Binaan Sosial (WBS) yang berada di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya adalah terkait dengan masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah sosial budaya, masalah lingkungan serta masalah hukum dan kewarganegaraan. Salah satu pelatihan yang ada di PSBK adalah pelatihan life skills, adapun pelatihan life skills itu terdiri dari pelatihan las, pelatihan membuat sandal, pelatihan berternak, pelatihan berkebun, pelatihan menjahit dan keterampilan olah pangan. Sedangkan dalam pelaksanaannya terdapat faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung tersebut adalah sarana dan prasarana fasilitas yang ada di PSBK sangat mendukung untuk proses pelayanan, faktor bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta dan adanya kerjasama dengan instansi dan organisasi social. Sedangkan faktor penghambatnya adalah tingkat pendidikan yang rendah pada WBS menjadi faktor penghambat proses penyaluran menjadi tenaga kerja di beberapa perusahaan, faktor malas dan tidak adanya rasa ingin bisa yang ada pada diri WBS dan kurang siapnya salah satu diantara pengurus/pekerja sosial dalam pelaksanaan program.
Siti Neneng Nurcholis - Personal Name
SKRIPSI PMI 38
SKRIPSI PMI 38
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 86 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...