Detail Cantuman Kembali

XML

Terapi Gestalt untuk Mengatasi Psikologi Siswa dari Keluarga Broken Home (Studi di SMPN 3 Kota Serang)


Broken home adalah salah satu faktor di mana anak terkadang merasa kurangnya perhatian yang lebih dari kedua orang tua, sehingga memengaruhi mental anak menjadi frustasi, nakal, dan susah diatur, dikarenakan pola anak tersebut merasa kesepian dan merasa tidak dipedulikan dalam menjalankan kehidupanya. Sehingga dampak pada anak tersebut sering kali melakukan hal-hal yang di luar batas karena tidak adanya pengawasan serta pengarahan khusus untuk anak sehingga dirinya mampu terpengaruhi oleh lingkungan, semisalnya mencoba-coba merokok bahkan mengenal minum-minuman keras sampai berani untuk mencobanya agar dirinya terobsesi merasa bahagia dengan mengonsumsi minuman keras. Dari uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: kondisi psikologis yang dialami oleh siswa dari keluarga broken home, Bagaimana penerapan teknik gestalt dalam konseling kelompok untuk mengatasi kondisi psikologis siswa dari keluarga broken home SMPN 3 Kota Serang. Tujuan penelitian Untuk mengetahui kondisi psikologis yang dialami oleh siswa dari keluarga broken home, untuk mengetahui perubahan siswa setelah penerapan teknik gestalt untuk mengatasi kondisi psikologis siswa dari keluarga broken home. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Adapun data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan : 1. kondisi psikologis yang dialami siswa SMPN 3 kota Serang 2. Penerapan terapi gestal untuk mengatasi psikologi siswa dari keluarga Broken Home. Terapi gestalt secara aktif menunjukan bagaimana klien dengan mudah lari dari saat sekarang dan memasuki masa lampau atau masa depan. Sebagian orang besar sekarang hanya bisa tinggal dalam saat sekarang sekejap saja, sasaran Perls adalah membantu orang-orang membuat hubungan dengan pengalaman-pengalaman mereka secara jelas dan segera ketimbang semata-mata berbicara tentang pengalaman-pengalaman itu. Tujuan terapi gestalt adalah mengusahakan fungsi yang terpadu dan penerimaan atas aspek-aspek kepribadian yang coba dibuang atau diingkari. Terapis Gestalt menaruh perhatian yang besar pada pemisahan dalam fungsi kepribadian.Yang paling utama adalah pemisahan antara “top dog” dan “under dog”.Terapi sering difokuskan pada pertentangan antara “top dog” dan “under dog”.
Iqbal Dian Irsyadul Ibad - Personal Name
SKRIPSI BKI 476
SKRIPSI BKI 476
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 72 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...