Detail Cantuman Kembali
Pemberitaan Habib Bahar Bin Smith pada kasus penghinaan Presiden (Studi analisis Framing Pan dan Kosicki melalui Kompas.com dan Republika.co.id periode November-Desember 2018)
Istilah hate speech (ujaran kebencian) dan hoax (berita bohong) tengah melanda menjelang Pemilu Presiden 2019. Media sosial menjadi sarana munculnya informasi yang bersifat fitnah, hoax, provokasi dan sebagainya. Adapun media online yang akan penulis teliti yaitu media online Kompas.com dan Republika.co.id. Website Kompas.Com dan Republika.Co.Id dalam kasus Penghinaan Presiden yang dilakukan oleh Habib Bahar bin Smith, menampilkan peristiwa yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Perbedaan ini berdasarkan pada Visi dan Misi media online tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Pemberitaan Habib Bahar bin Smith di Media Kompas.com dan Republika.co.id? 2) Bagaimana Kasus Penghinaan Presiden di Media Kompas.com dan Republika.co.id? Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui Pemberitaan Habib Bahar bin Smith di Media Kompas.com dan Republika.co.id. 2) Untuk Mengetahui Kasus Penghinaan Presiden di Media Kompas.com dan Republika.co.id. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif analisis berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek penelitian yang diamati menggunakan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi. Jumlah data dalam penelitian ini adalah 12 Artikel berita, 6 Artikel Berita dari Kompas.com dan 6 Artikel Berita dari Republika.co.id. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1). Framing yang dilakukan media Kompas.com dan Republika.co.id terhadap pemberitaan Habib Bahar bin Smith, memperlihatkan adanya pengaruh ideologi masing-masing media. Pengaruh tersebut terlihat pada sumber dan bahasa yang digunakan, sehingga cara pandang pemberitaannyapun berbeda. Perbedaan ini terlihat manakala wartawan menampilkan sumber yang sama, namun latarbelakang sumber disebutkan berbeda. 2) Framing Kompas.com terhadap kasus penghinaan tersebut menekankan pemberitaannya pada sumber berita yang tidak berlawanan kedekatan dengan Habib Bahar, Sementara Framing yang dilakukan Republika.co.id menekankan sumbernya pada ahli hukum, guna mengetahui layak atau tidaknya Habib Bahar ditetapkan sebagai tersangka.
Sutisna - Personal Name
SKRIPSI KPI 614
SKRIPSI KPI 614
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 126 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...