Detail Cantuman Kembali
Teknik Rational Emotive Therapy (RET) dalam Meningkatkan Self Esteem Santri Korban Body Shaming (Studi Kasus di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in, Cipare Gede, Kota Serang)
Body shaming adalah istilah yang merajuk pada kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif fisik atau tubuh diri sendiri ataupun orang lain.Istilah body shaming ditunjukan untuk mengejek mereka yang memiliki panampilan fisik yang dinilai cukup berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Contoh body shaming adalah penyebutan dengan gendut, pesek, cungkring, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan tampilan fisik. Body shaming, baik melalui ucapan maupun sekaligus tindakan yang dilakukan oleh seseorang dapat mengganggu kenyamanan dan menimbulkan dampak yang buruk bagi orang yang menjadi korban body shaming. dampak yang ditimbulkan dianataranya yaitu rendahnya self esteem, tidak percaya diri, merasa malu dengan keadaan bentuk fisik dan merasa tidak aman, dan merasa takut. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan self esteem santri korban body shaming . upaya tersebut salah satunya yaitu adalah melakukan konseling dengan teknik Rational Emotive Therapy (RET) Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana kondisi self esteem pada santri korban body shaming di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in? 2). Bagaimana penerapan dan hasil teknik Rational Emotive Therapy (RET) dalam meningkatkan Self Esteem korban Body Shaming di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in? Tujuan dari penelitian ini adalah : 1). Untuk mengetahui kondisi self esteem santri korban body shaming di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in. 2). Untuk mengetahui penerapan teknik Rational Emotive Therapy (RET) dalam meningkatkan self esteem korban body shaming di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif Adapun data yang diproleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan: 1). Kondisi self esteem santri korban body shaming di Pondok Pesantren Raudhatul Qoni’in mempunyai self esteem rendah. Sehingga berdampak terhadap psikologis responden. Sehingga mereka merasa tidak percaya diri, merasa malu, merasa tidak nyaman dan merasa takut. Responden SA merasa tidak percaya diri dan merasa malu. Responden DA merasa tidak percaya diri, merasa malu, merasa tidak aman dan merasa takut. Responden KM merasa tidak percaya diri, merasa malu, merasa tidak aman dan merasa takut. Responden HN merasa tidak percaya diri, merasa malu, dan merasa tidak aman. Responden MU merasa tidak percaya diri, merasa malu, dan merasa tidak aman. 2). Konseling RET yang dilakukan. Yang di mana di dalam tindakan konseling RET terdapat beberapa tahap diantaranya : 1). Tahap Attending 2). Tahap Asesmen 3). Tahap konseling dan 4). Tahap Evaluasi.Hasil dari penerapan teknik RET dalam meningkatkan self esteem santri korban body shaming di Pondok Pesantren raudhatul Qoni’in menunjukan hasil yang baik dan signifikan dimana responden mulai menyadari pemikiranpemikiran yang irasional terhadap bentuk tubuhnya dan mampu meningkatkan self esteem sehingga dapat membangun rasa percaya diri dan tidak lagi merasa malu terhadap bentuk fisiknya.
Lutfiah - Personal Name
SKRIPSI BKI 467
SKRIPSI BKI 467
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 101 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...