Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Teori Logoterapi dalam Mengatasi Guilty Feeling (Rasa Bersalah) pada Warga Binaan (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Serang - Banten, Tahun 2020 M/1441 H)


Guilt (perasaan bersalah) adalah perasaan emosional yang berasosiasi dengan realisasi bahwa seseorang telah melanggar peraturan sosial, moral, atau etis/susila. Memiliki rasa bersalah merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan dampak psikologis. Ketika seseorang merasa bersalah, individu akan merenungkan apa yang telah dilakukannya, mengkritik dirinya sendiri, dan merasa menyesal. Maka dari itu setiap manusia menginginkan kehidupan yang lebih bermakna ketika sudah melakukan kesalahan. Logoterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi/psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia disamping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life) yang didambakannya. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana gambaran umum lokasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Serang ? 2) Bagaimana kondisi guilty feeling (rasa bersalah) pada warga binaan pemasyarakatan ? 3) Bagaimana dampak penerapan teori logoterapi dalam mengatasi guilty feeling (rasa bersalah) pada warga binaan pemasyarakatan ?. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui bagaimana gambaran umum lokasi Lembaga Pemsyarakatan Klas IIA Serang. 2) Mengetahui bagaimana kondisi guilty feeling (rasa bersalah) pada warga binaan pemasyarakatan. 3) Mengetahui bagaimana dampak penerapan teori logoterapi dalam mengatasi guilty feeling (rasa bersalah) pada warga binaan pemasyarakatan. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif kualitatif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek penelitian yang diamati dengan menggunakan pendekatan teori logoterapi dan teknik bimbingan individual. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan September 2019 sampai Maret 2020. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 5 orang. Responden adalah warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Serang. Bedasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Serang adalah untuk melaksanakan pembinaan berkala dan berkelanjutan bagi warga binaan pemasyarakatan. Gejala rasa bersalah yang dialami warga binaan adalah sulit tidur, takut, tidak nafsu makan, kurang percaya diri, bingung, dan menyesal. Hasil dari proses konseling bisa dilihat dari kemampuan responden untuk lebih bisa menerima keadaan dan tidak berlarut dalam masalah serta memperbaiki diri dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang lebih positif.
Muhammad Iqbal Habibi - Personal Name
SKRIPSI BKI 434
SKRIPSI BKI 434
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2020
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 105hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...