Detail Cantuman Kembali

XML

Konsep Antropomorfisme Dalam Kajian Alquran (Studi Komparatif Tafsir Al- Kasysyāf Kaya Syaik Zamakhsyari Dan Tafsir Marāh Labīd Karya Syaikh Nawawi Al- Bantani)


Antropomorfisme adalah Metafora (majaz) yang menjadi atribut dan karakteristik manusia kepada Entitas selain manusia. Di dalam ajaran Islam khususnya dalam Alquran, ayat- ayat Antropomorfisme diidentikkan dengan “Tasybîh” dan “Tajassum”, yang menyebutkan keserupaan kebertubuhan Tuhan dengan manusia jika dimaknai secara lahiriah nya saja. Oleh karenanya, terdapat pertentangan dan perbedaan pendapat antara sesama umat Islam khususnya bagi mereka yang berbeda latar belakang theologis, diantaranya adalah kelompok Mu‟tazilah dan kelompok Asy‟ariyah. Berdasarkan uraian identifikasi dan batasan masalah di atas maka penulis akan merumuskan beberapa rumusan diantaranya sebagai berikut: 1). Bagaimana konsep Antropomorfisme dalam Alquran? 2). Mengapa terjadi pertentangan pendapat antara Mu‟tazilah dan Asy‟ariyah dalam memaknai Antropomorfisme? 3). Bagaimana syaikh Zamaksyari dan syaikh Nawawi menafsirkan ayat – ayat Antropomorfisme?. Berdasarkan dari permasalah di artas maka tujuan penelitian sebagai berikut, diantaranya: 1). Untuk mengetahui konsep Antropomorfisme dalam Al-quran. 2). Untuk mengetahui penyebab terjadinya pertentangan antara Mu‟tazilah dan Asy‟ariyah dalam memaknai ayat Antropomorfisme. 3). Untuk mengetahui penafsiran syaikh Zamaksyari dan syaikh Nawawi tentang ayat – ayat Antropomorfisme Bentuk penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yakni penelitian yang subjeknya berupa data yang menunjang dalam pembahasan ini. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah dimuali dari pengumpulan data dari sumber-sumber kepustakaan terutama kitab-kitab tafsir. Data yang telah terkumpul kemudian di identifikasi dengan menggunakan metode komparatif. Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa: Ayat- ayat Antropomorfisme adalah ayat yang menyebutkan tentang kebertubuhan Tuhan yang serupa dengan manusia, dalam agama Islam Antropomorfisme dikenal dengan istilah Tasybih dan Tajassum. Perbedaan pendapat mengenai pemaknaan Antropomorfisme di latar belakangi beberapa faktor yang antaralain adalah: perbedaan Epitimologi berfikir, perbedaan aqidah dan syari‟at, dan perbedaan metode dan corak tafsir. Zamakhsyari dalam kitabnya Al- kassyāf menafsirkan ayat Antropomorfisme menggunakan metode ta‟wil, hasil dari penta‟wilan tersebut merujuk pada ushulul khomsah (aqidah mu‟tazilah) point pertama, yaitu Tauhid (توحد ) yang di dalamnya terdapat unsur Tanzih atau pensucian Dzat Tuhan dari paham Antropomorfisme . sedangkan Nawawi, salah satu ulama Asy‟ariyah generasi khalaf dalam tafsirnya Marāh Labīd, menafsirkan ayat Antropomorfisme menggunkan metode yang beragam, terkadang ia maknai secara literal, terkadang ia ta‟wilkan sesuai dengan siyaqul kalam, hal demikian terjadi karna Asy‟ariyah tidak menolak paham Antropomorfisme , menurutnya, Tuhan memiliki tangan, mata, dan wajah, namun tidak dapat disamakan dengan angota tubuh yang terdapat pada manusia.
Asriah - Personal Name
SKRIPSI IAT 321
SKRIPSI IAT 321
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 100hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...