Detail Cantuman Kembali

XML

Konseling Kelompok terhadap Pecandu Minuman Beralkohol (Studi di Kampung Cikuasa Kelurahan Gerem Kecamatan Gerogol Kota Cilegon Banten)


Pecandu minuman beralkohol di kalangan masyarakat sangat memprihatinkan, umumnya pecandu minuman beralkohol adalah remaja yang masih duduk di bangku sekolah sehingga menjadi kecanduan di kemudian hari. Hal ini terjadi karena adanya bujukan dari temen dan penawaran dari teman sebayanya yang didorong dengan rasa keingin tahuan dan gensi yang sangat tinggi kepada teman sebayanya, kemudian karena adanya tekanan jiwa: rasa emosi, rasa stres, dan banyak masalah yang di hadapi para remaja. Salah satu metode penyembuhan pecandu minuman beralkohol adalah dengan konseling kelompok menggunakan terapi psikologi shalat, yaitu menggunakan pendekatan kepada Allah Swt. Bersama-sama mengubah kebiasaan meminum-minuman beralkohol menjadi perilaku yang lebih baik lagi, dan bersama-sama hidup dalam suatu lingkungan yang baik agar terwujudnya kesembuhan. Dari uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan konseling kelompok terhadap pecandu minuman beralkohol di Kampung Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon. Apa saja faktor pendukung dan penghambat konseling kelompok terhadap pecandu minuman beralkohol di Kampung Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Bagaimana penerapan konseling kelompok terhadap pecandu minuman beralkohol di Kampung Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon. Untuk mengetahui Apa saja faktor pendukung dan penghambat konseling kelompok terhadap pecandu minuman beralkohol di Kampung Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap konseli dan melakukan konseling kelompok. Teknik pengumpulan data penulis menggunakan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pecandu minuman beralkohol dilihat dari kepribadiannya ia mudah emosi, stres, gampang gelisah, dan tidak bisa tidur berhari-hari. Penerapan konseling kelompok dilakukan secara terpandu, meliputi: 1) Tahap pembentukan kelompok, 2) Tahap Peralihan, 3) Tahap kegiatan, 4) Tahap penutup. Pada penerapan konseling kelompok ini dibarengi dengan konseling agama yaitu psikologi shalat yang dapat membuat konseli menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Konseling kelompok terhadap pecandu minuman beralkohol bisa memberi dampak positif kepada konseli dan dapat dirasakan langsung oleh konseli.
Ani Septiyani - Personal Name
SKRIPSI BKI 407
SKRIPSI BKI 407
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 88hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...