Detail Cantuman Kembali
Konflik dalam Al Quran (Kajian terhadap tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab)
Manusia dan konflik adalah dua hal yang tak terpisahkan. Sejak dulu permulaan konflik sudah ada, terjadi, dan akan terus mengakar dalam kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia itu diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini. Dimana, khalifah ini diberikan tugas dan tanggung jawab untuk menjadi pelerai dan penegak hukum, juga memakmurkan bumi dan membangun peradaban yang manusiawi. Dari latar belakang diatas penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini di antaranya: 1) Apa yang dimaksud dengan konflik, jenis, dan faktornya menurut tafsir Al-Mishbāh? 2) Bagaimana penafsiran tafsir Al-Mishbāh terhadap ayat-ayat konflik?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan konflik, jenis, dan faktornya menurut tafsir Al-Mishbāh dan bagaimana penafsiran tafsir Al-Mishbāh terhadap ayat-ayat konflik. Bentuk penelitian di dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode maudū’i atau tematik. Dari permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa: Konflik adalah bagian dari kehidupan manusia, dimana keberadaannya secara sistematis telah banyak digambarkan dalam Alquran, contohnya seperti konflik dalam bentuk akidah, gender dan antar suku. Dimana, beberapa contoh di atas dipicu karena adanya keragaman suku, perbedaan keyakinan, dll. Juga karena manusia memiliki tendensi untuk selalu berselisih pendapat. Namun, Alquran pun tidak sekedar memberikan gambaran konflik secara sistematis tapi Alquran dalam konteks kitab pun memiliki resolusi atas konflik yang ada. M. Quraish Shihab berpendapat bahwa, manusia itu diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini, dimana khalifah ini diberikan tugas untuk menjadi pelerai dan penegak hukum sehingga dengan demikian pasti ada di antara mereka yang berselisih dan menumpahkan darah. Allah mampu membebaskan manusia dari konflik, tetapi Dia tidak menghendakinya. Dan jika Allah menghendaki terbebasnya manusia dari konflik, niscaya dicabutnya kebebasan berkehendak yang dianugerahkan-Nya. Tentu saja terdapat hikmah di balik segala kehendak-Nya.
Euis Roslina Khoirunnisa - Personal Name
SKRIPSI IAT 295
SKRIPSI IAT 295
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 127hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...