Detail Cantuman Kembali

XML

Ulil Amri dalam perspektif Alquran (Studi komparatif penafsiran Ahmad Musṭafā Al-Marāgī dan Wahbah Zuḥailī)


Islam memberikan konsep tentang pemerintahan yang berbasis terhadap Alquran dan hadis yang kita kenal dengan konsep khilafah atau negara Islam (ad-Daulah al-Islamiyah). Ulil Amri para pemimpin dan para ulama. Para pemimpin mempunyai kewajiban untuk memerintah dan menetapkan hukuman. Adapun ulama adalah orang yang berkompeten (dalam permasalahan agama). Dia wajib menjawab dan fatwanya harus dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Apa definisi Ulil Amri dalam perspektif Alquran ? 2). Bagaimana penafsiran al-Marāgī dan Wahbah Zuḥailī tentang Ulil Amri ? 3). Bagaimana Penafsiran Ulil Amri menurut Tafsir Al-Misbah ? Tujuan penelitian: 1). Untuk mengetahui makna Ulil Amri, 2). Untuk mengetahui penafsiran Ahmad Musṭafā Al-Marāgī dan Wahbah Zuḥailī mengenai Ulil Amri, 3). Mengetahui dan menambah pengetahuan serta wawasan di bidang tafsir. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan (library research) yakni usaha untuk memperoleh data dengan cara mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan. Adapun sumber penelitian menggunakan studi komparatif berdasarkan penafsiran antara Tafsir Ahmad Musṭafā Al-Marāgī dan Wahbah Zuḥailī. Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah, Ulil Amri ini mempunyai peranan yang sangat penting karena Ulil Amri adalah seorang atau sekelompok orang yang mengurus kepentingan-kepentingan umat. Pemikiran Ahmad Musṭafā Al-Marāgī dan Wahbah Al-Zuḥailī tentang Ulil Amri kedua mufassir ini menafsirkan bahwa Ulil Amri seluruh pemimpin dan kepala yang menjadi tempat kembali manusia dalam kebutuhan dan maslahat umum. Apabila mereka telah menyepakati suatu urusan atau hukum. Dengan syarat, mereka harus dapat dipercaya, tidak menyalahi perintah Allah dan sunnah Rasul yang mutawatir. Dalam Tafsir Al-Misbah, wajib taat kepada ulil amri jika perintahnya tidak mengandung atau mengakibatkan kedurhakaan, mereka wajib ditaati, walaupun perintah tersebut tidak berkenan di hati yang diperintah.
Rifqi Ghufron Maula - Personal Name
SKRIPSI IAT 285
SKRIPSI IAT 285
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 102hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...