Detail Cantuman Kembali
Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy dalam Mengatasi Stres Remaja Pengangguran (Studi Kasus di Desa Sumuranja Kec. Pulo Ampel Kab. Serang)
Remaja yang berpikiran pendek untuk mendapatkan pekerjaan yang mengakibatkan banyak terjadi pengangguran akan berdampak negatif di dalam diri remaja, lingkungan kelurga dan masyarakat, apalagi dengan modal pendidikan dan pengetahuan yang minim, sering memandang untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit di karenakan basic yang tidak memadai untuk bekerja di suatu perusahaan yang diinginkan. Sebagai pelengkap untuk bisa mendapatkan pekerjaan dengan cara menunggu panggilan dari pihak keluarga yang bekerja sebagai operhul. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana gambaran umum remaja di Desa Sumuranaja 2) Bagaimana kondisi remaja yang mengalami stres di Desa sumuranja 3) Bagaimana dampak bagi remaja setelah makukan konseling REBT dalam mengatasi stres remaja penganguran . Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui gambaran umum remaja di Desa Sumuranja 2) Untuk mengetahui bagaimana kondisi remaja yang mengalami stres di Desa Sumuranja 3) Untuk mengetahui dampak bagi remaja setelah melakukan konseling REBT dalam mengatasi stres remaja pengangguran. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumuranja Kecamatan Pulo Ampel, dengan subjek peneliti 5 responden yang merasakan stres karena pengangguran. Adapun kelima responden tersebut adalah YM (21), RM (20), CN (20), PN (21), TN (20). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Selain melakukan penelitian, peneliti juga melakukan konseling melalui pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT). Hasil penelitian yamg dilakukan peneliti dengan menggunakan tahaptahapan teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) yaitu: tahap 1. Bekerjasama dengan konseli (Engage with clien). Tahap 2. Melakukan asesmen terhadap masalah, orang dan situasi (Assess the problem, person and situation). Tahap 3. Mempersiapkan konseli untuk terapi (Prepare the client for therapy). Tahap 4. Mengimplementasikan program treatment (Implement the treatment program). Tahap 5. Mengevaluasi kemajuan (Evaluate Progres). Tahap 6. Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling (Prepare the client for termination). Setelah konseling REBT dilakukan kepada remaja akhir yamg mengali stres pengangguran, klien mengalami mengalami perubahan cara pola pikir dan prilaku unruk mendapatkan pekerjaan. Perubahan yang dialami lima klien sudah berfikiran positif dan prilaku positif. Kata Kunci: Rational Emotive Behavior Therapy, Stres, Remaja Pengangguran
Imamal Mustaqim - Personal Name
SKRIPSI BKI 396
SKRIPSI BKI 396
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 122hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...