Detail Cantuman Kembali

XML

Konsep zakāt dalam perspektif Alqur'ān (Kajian Tafsir Tematik atas Kitab Tafsir Kementrian Agama)


Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur dan sejahtera, dimanapun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam. Kenyataan bahwa umat Islam kini jauh dari kondisi ideal adalah akibat belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, potensi-potensi yang dianugerahkan Allah kepada umat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal umat Islam. memiliki banyak inteleklual dan 'ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang melimpah. Rumusan masalah yang muncul sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa pengertian zakāt dan macam-macamnya? 2. Bagaimana perspektif tafsir Kementrian Agama terhadap pembangunan ekonomi berbasis zakāt? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian zakāt dan macam-macamnya. 2. Untuk mengetahui perspektif tafsir Kementrian Agama terhadap pembangunan ekonomi berbasis zakāt. Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan (Library Research). Yaitu metode penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif, dengan mengumpulkan berbagai macam buku-buku dan data-data yang berupa karya ilmiah, baik skripsi, makalah dan lain-lain yang membahas tentang Zakāt. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa: Kata zakāt ) ( زكاة bentuk mashdar yang berasal dari kata zakā- yazkū- zakā'an, yang berarti tumbuh, subur, suci, baik, dan keberkahan. Zakāt Harta atau al-māl ( المال ) jamaknya al-amwāl ( ) الأموال diambil dari kata , مال يميل ميلا yang berarti condong, cenderung dan miring. Zakāt fitrah adalah zakāt untuk membersihkan diri yang diwajibkan untuk dikeluarkan setiap akhir bulan Ramadhan sampai menjelang shalat hari raya Idul Fitri. Dalam QS. At-taubah ayat 103 dalam tafsir Kementerian Agama: Sedekah atau zakāt tersebut akan membersihkan diri mereka pula dari sifat-sifat jelek yang timbul karena harta benda, seperti kikir, tamak, dan sebagainya. Oleh karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakāt dari kaum muslimin. Kata kunci: Zakāt, Tafsir, Kementrian Agama RI
Muhlas Ade Putra - Personal Name
SKRIPSI IAT 282
SKRIPSI IAT 282
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 108hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...