Detail Cantuman Kembali
Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk meningkatkan kemampuan interpersonal santri (Studi di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat Rangkasbitung, Lebak, Banten)
Berinteraksi dan berkomunikasi merupakan hal inti dari eksitensi manusia yang tidak bisa dihindari oleh para santri. Di tengah segudang aktivitas dan selalu berinteraksi dengan banyak orang masih ada saja santri yang merasa kesulitan untuk berinteraksi, baik dengan teman sekelasnya, teman sekaamarnya dan dengan para dewan guru. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang peneliti ambil yaitu: 1). Bagaimana kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat? 2). Bagaimana penerapan konseling individual dengan model REBT dalam meningkatkan kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat? 3). Bagaimana hasil konseling individu dengan model REBT dalam meningkatkan kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat? Tujuan penelitian yang peneliti ambil yaitu: 1). Untuk meningkatkan kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat. 2). Untuk menerapkan konseling individual dengan model REBT dalam meningkatkan kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat. 3). Untuk menjelaskan hasil konseling individu dalam meningkatkan kemampuan interpersonal santri di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat. Penelitian ini mengguanakan metode penelitian kualitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data dan teknik pengumpulan data tentang permasalahan yang menjadi pokok-pokok pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa: Responden mengalami kekurangan dalam kemampuan interpersonal, mereka merasa tidak percaya diri, pemberontak, pemalu dan mudah tersinggung. Peneliti melakukan treatment dengan sistem knseling individual dengan tori REBT (Rational Emotive Behavior Therapy). Adapun pelaksanaannya melaluli empat tahap. Pertama, tahap pendekatan. Kedua, peralihan pola pikir. Ketiga, pembentukan perilaku. Keempat, pengakhiran dan pemberian motivasi terhadap responden. Setelah dilakukan proses konseling dan hasil dari konseling individual yang peneliti lakukan. Responden sudah mulai percaya diri dalam berinteraksi dengan yang lainnya, sudah mulai menerima keadaannya di pondok, sudah tidak lagi menjadi pemalas, pemalu dan sudah mulai berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kata Kunci: Konseling REBT, Kemampuan Interpersonal, santri
Neli Ernawati - Personal Name
SKRIPSI BKI 387
SKRIPSI BKI 387
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 106hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...