Detail Cantuman Kembali
Perceraian suami istri dan upaya pencegahannya (Study kasus masyarakat Kecamatan Petir)
Perceraian dipandang sah dilakukan oleh pasangan suami istri dalam rumah tangga tanpa dipikirkan beban sosilogis dan psikologisnya, padahal substansi Islam mensyariatkan ikatan pernikahan untuk kelangsungan hidup rukun sepanjang hayat dan memberikan ketenangan dalam menjalani kehidupan dengan terbentuknya rasa cinta kasih yang dikukuhkan lewat ikatan pernikhan. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1) apa sajakah faktor terjadinya perceraian di masyarakat kecamatan petir, 2) bagaimana upaya penanggulangan terjadinya perceraian, 3) bagaimana dampak sosiologis dan psikologis terjadinya perceraian. Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah : 1) untuk mengetahui apa saja faktor terjadinya perceraian perceraian suami istri, 2) untuk mengetahui upaya apa saja dalam menanngulangi perceraian suami istri, 3) untuk mengetahui dampak sosiologis dan psikologis terjadinya perceraian. Bentuk penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah field research (penelitian lapangan). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dan mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abtraksi. Abtraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian di kalangan masyarakat Petir disebabkan berikut rinciannya : faktor kecemburuan, faktor ekonomi, faktor perselingkuhan, faktor kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT). 2) Dalam upaya penaggulangan perceraian telah dilakukan oleh beberapa pihak yakni dari pemerintah dan tokoh masyarakat. 3) Dampak terjadinya perceraian adalah istri merasa trauma untuk menikah lagi karna kegagalan dalam rumah tangga dan sering terjadi cemo’ohan dengan sebutan janda. Anak-anak tidak merasakan kasih sayang orang tua dan merasa kecewa atas ketidak utuhan keluarganya bahkan berakibat perbuatanya cendrung kearah distruktif (broken home). Orang tua kedua belah pihak ( suami istri ) yang telah bercerai merasa memiliki beban mental dan rasa duka yang dalam akibat perceraian anakanya apalagi jika pasangan suami istri yang bercerai itu telah memiliki anak yang membutuhkan kasih sayang dan pembentukan karakter anak yang sholeh.
Ahmad Jakariya Ansori - Personal Name
SKRIPSI HKI 119
SKRIPSI HKI 119
Text
Indonesia
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 87hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...