Detail Cantuman Kembali
Layanan Konseling dengan Pendekatan Eksistensial Humanistik dalam Penyesuaian Diri Remaja (Penelitian Tindakan Konseling di Panti Asuhan Nurul Islam Kebaharan Kota Serang Banten)
Pendekatan eksistensial humanistik merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada kondisi seseorang agar mampu mengenal diri, memilih jalan hidup sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan hidupnya sendiri. Penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya. Kemampuan penyesuaian diri yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu prasyarat yang penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental seseorang. Problem anak asuh yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan di Panti Asuhan Nurul Islam Serang yaitu merasa bosan dengan kegiatan yang ada di panti asuhan, terjadi konflik antar sesama teman, dan merasa minder. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi penyesuaian diri remaja di Panti Asuhan Nurul Islam Serang? (2) Bagaimana efektivitas layanan konseling dengan pendekatan eksistensial humanistik dalam mengatasi masalah remaja yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di Panti Asuhan Nurul Islam Serang? Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Mengetahui kondisi penyesuaian diri remaja di Panti Asuhan Nurul Islam Serang. (2) Mengetahui bagaimana efektivitas layanan konseling dengan pendekatan eksistensial humanistik dalam mengatasi masalah remaja yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di Panti Asuhan Nurul Islam Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian tindakan yang dirancang oleh Ridwan. Adapun data yang diperoleh pada saat penelitian yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Nurul Islam Serang pada bulan Oktober 2018 – Mei 2019 dengan jumlah responden 8 anak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Semua responden di Panti Asuhan Nurul Islam Serang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Terdapat 3 problem penyesuaian diri. Pertama, merasa bosan dengan kegiatan di panti asuhan terdapat 8 dari 8 responden dan masalah ini merupakan yang sering dialami oleh anak asuh. Kedua, merasa minder terhadap rendahnya perekonomian keluarga seperti yang dialami oleh 3 dari 8 responden. Ketiga, konflik antar sesama teman yang dialami oleh 3 dari 8 responden. (2) Penerapan konseling eksistensial humanistik di dalam penelitian ini bertujuan agar responden mampu mengenal diri, memilih jalan hidup sendiri, dan bertanggung jawab atas pilihan hidupnya sendiri. Pada siklus I dilakukan dengan teknik konseling kelompok. Hasilnya terdapat 4 dari 8 responden yang memiliki problem dapat mengatasi problem mereka. Hal ini terlihat setelah dilakukan konseling kelompok. Anak asuh yang merasa bosan dengan kegiatan di panti asuhan sudah mulai menyadari bahwa masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan agar mengurangi rasa bosan ketika berada di panti asuhan yaitu dengan mengikuti pelatihan marawis, membaca buku, menonton film, dan mengerjakan tugas sekolah. Selanjutnya, pada siklus II dilakukan dengan teknik konseling individual. Hasilnya terdapat 2 dari 4 responden yang dapat mengatasi problem mereka. Hal ini terlihat pada saat proses konseling individual. Anak asuh menyadari bahwa dampak dari konflik yang dialaminya merugikan dirinya sendiri dan ia memutuskan untuk berdamai dengan temannya. Namun, terdapat 1 dari 4 responden masih kesulitan untuk mengatasi problemnya.
Dede Nurwan - Personal Name
SKRIPSI BKI 375
SKRIPSI BKI 375
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
105 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...