Detail Cantuman Kembali

XML

Peran Maria Walanda Maramis Dalam Organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) Tahun 1917-1923


Nama: Elfira Anggis Triani, NIM: 143500439, Judul: Peran Maria Walanda Maramis Dalam Organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) Tahun 1917-1923. Kondisi kaum perempuan di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara pada zaman penjajahan Belanda cukup memprihatinkan. Saat itu kaum perempuan banyak mengalami masalah sosial dan kehilangan hak misalnya, kesulitan untuk memperoleh pendidikan yang sama kualitasnya dengan kaum pria. Untuk meningkatkan kesempatan perempuan agar dapat mengakses pendidikan yang sama dengan kaum pria saat itu cukup sulit, karena faktor adat dan kebijakan Pemerintah Belanda. Pada tahun 1917 Ibu Maria Walanda Maramis dibantu dengan beberapa perempuan lainnya mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada anak Temurunnya (PIKAT) di Manado, Sulawesi Utara dengan tujuan untuk dapat meningkatkan taraf hidup perempuan pribumi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana biografi Maria Walanda Maramis?, (2) Bagaimana kondisi Sulawesi Utara pada tahun 1917-1923?, (3) Bagaimana peran Maria Walanda Maramis pada organisasi PIKAT? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Biografi Maria Walanda Maramis, (2) Kondisi Sulawesi Utara pada tahun 1917-1923, (3) Peran Maria Walanda Maramis pada organisasi PIKAT. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah melalui beberapa tahapan yaitu: Pengumpulan Sumber (Heuristik), Kritik, Interpretasi, dan Tahapan Historiografi. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah pertama, Maria Josephine Chaterine Maramis lahir di Kema pada tanggal 01 Desember 1872. Maria Walanda Maramis merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Bapak Bernadus Maramis dan Ibu Sarah Rotinsulu. Saat masih kecil Maria Walanda kesulitan mendapatkan pendidikan yang setara dengan kakaknya yang laki-laki, sejak saat itu Maria Walanda bertekad untuk dapat memajukan kaum perempuan Minahasa melalui pendidikan. Kedua, Pada rentang tahun 1917-1923 Indonesia masih merupakan wilayah jajahan Kerajaan Belanda dengan nama Hindia Belanda. Saat itu, pemerintahan Hindia Belanda menjalankan praktik politik etis atau politik balas budi. Dari segi pendidikan, terjadi sistem kasta pendidikan antara kaum pribumi dengan kaum keluarga eropa atau pejabat pemerintahan. Ketiga, Pada tanggal 8 Juli 1917 Ibu Maria Walanda bersama perempuan lainnya mendirikan organisasi percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) di Kota Manado. Organisasi tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup perempuan pribumi melalui pendidikan dan memiliki keahlian. Usaha yang dilakukan Maria Walanda pun berhasil, PIKAT dapat diterima masyarakat termasuk pemerintah Belanda
Elfira Anggis Triani - Personal Name
SKRIPSI SPI 523
SKRIPSI SPI 523
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 60hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...