Detail Cantuman Kembali
Peran Komunikasi Antarbudaya Dalam Mengatasi Konflik Sosial (Studi di Komplek Cipunten Agung Labuan)
Nama : M. Nur Sidiq, NIM : 123300318, Judul Skripsi : Peran Komunikasi Antarbudaya Dalam Mengatasi Konflik Sosial (Studi di Komplek Cipunten Agung Labuan), Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, Tahun 2018/1439 H. Menurut Guo-Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negoisasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia, dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Di Komplek Cipunten Agung Labuan terdapat warga yang ada di dalamnya, tetapi beda dengan kampung-kampung pada umumnya, warga di sini berasal dari tempat yang berbeda-beda. Ini mengakibatkan percampuran budaya di dalam kehidupan komplek. Hal ini menjadi menarik dan melatarbelakangi penulis untuk membahasnya. Suatu permasalahan kerap timbul di dalam kehidupan komplek, baik karena bahasa, kebiasaan, akhlak, bahkan gaya humor yang tak bisa diterima satu sama lain yang mengakibatkan terjadinya konflik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pola komunikasi antarbudaya di Komplek Cipunten Agung Labuan 2. Bagaimana peran komunikasi antarbudaya dalam mengatasi konflik sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan format desain deskriptif analitis, yaitu dengan menerangkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul, sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian disimpulkan. Dalam pola komunikasi antarbudaya yang terjadi di Komplek Cipunten Agung Labuan masih mengedepankan toleransi, meski berbeda suku, ras dan agama, semuanya sepakat untuk tidak mengusik perbedaan yang ada. Warga juga mampu berbaur dengan pendekatan-pendekatan yang baik, karena warga mempunyai tujuan yang sama, yaitu hidup dengan damai dan harmonis. Komunikasi antarbudaya bahkan gaya humor yang tak bisa diterima satu sama lain yang mengakibatkan terjadinya konflik. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pola komunikasi antarbudaya di Komplek Cipunten Agung Labuan 2. Bagaimana peran komunikasi antarbudaya dalam mengatasi konflik sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan format desain deskriptif analitis, yaitu dengan menerangkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul, sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian disimpulkan. Dalam pola komunikasi antarbudaya yang terjadi di Komplek Cipunten Agung Labuan masih mengedepankan toleransi, meski berbeda suku, ras dan agama, semuanya sepakat untuk tidak mengusik perbedaan yang ada. Warga juga mampu berbaur dengan pendekatan-pendekatan yang baik, karena warga mempunyai tujuan yang sama, yaitu hidup dengan damai dan harmonis. Komunikasi antarbudaya berperan sebagai disiplin ilmu yang membimbing kehidupan yang lebih harmonis, memberikan solusi untuk pencegahan konflik dan mediasi konflik yang sudah terjadi. Komunikasi antarbudaya juga mengatur prilaku etika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik mengatur bahasa, gaya bicara, dan cara bergaul, guna mempercepat proses pengakraban diri
M. Nur Sidiq - Personal Name
SKRIPSI KPI 549
SKRIPSI KPI 549
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2018
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 71hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...