Detail Cantuman Kembali

XML

Terapi Realitas untuk Mengatasi Kecemasan pada Pasutri yang Belum Mempunyai Keturunan Lebih dari 10 Tahun (Studi di Desa Tapos Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang)


Pernikahan merupakan suatu syariat Allah dan sunah Rasulullah. Selain untuk beribadah, tujuan menikah itu sendiri adalah untuk membentuk suatu keluarga dan memperoleh keturunan. Akan tetapi, tidak semua pasutri mudah untuk memperoleh keturunan, tidak jarang hal tersebut banyak memicu terjadinya konflik serta beban psikologis, terutama bagi seorang perempuan. Karena kecendrungan masyarakat yang menganggap keberhasilan maupun kegagalan memperoleh keturunan merupakan pengaruh dari seorang perempuan. Tujuan dari penelitian ini yakni: 1) Untuk mengetahui penyebab timbulnya kecemasan pada pasutri yang belum mempunyai keturunan. 2) Untuk mengetahui bagaimana Kondisi psikologis yang dihadapi oleh pasutri yang belum mempunyai keturunan. 3) Untuk mengetahui efektivitas Terapi Realitas Pada Pasutri Yang Belum Mempunyai Keturunan Penelitian ini dilakukan di Desa Tapos, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang pada bulan Juli 2018 – Januari 2019 dengan 4 pasutri yang belum mempunyai keturunan lebih dari 10 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yakni pengumpulan data yang digunakan dengan metode wawancara dan pengamatan sebagaimana umumnya penelitian kualitatif lebih melihat proses daripada produk dari objek penelitian. Hasil dari penelitian ini diperoleh data yang menunjukkan adanya dinamika psikologis pada pasutri yang permasalahan utamanya adalah perasaan cemas karena belum mempunyai keturunan lebih dari 10 tahun. Bentuk kecemasan tersebut adalah rasa takut dan khawatir terhadap kondisinya yang belum mempunyai keturunan, sehingga membuat pasutri tidak percaya diri dan menutup diri dari lingkungan masyarakat. Maka dalam mengatasi masalah tersebut, penulis kemudian menyusun langkah-langkah penerapan Terapi Realitas sebagai berikut: 1) Attending atau pendekatan. 2) Asessment atau penggalian masalah. 3) Pengenalan dan penerapan terapi realitas. 4) Penutup dan evaluasi. Setelah melakukan proses terapi, setiap pasutri mengalami perubahan yang cukup signifikan seperti: mulai menyadari, menerima dan sabar dalam menghadapi kondisi mereka saat ini, serta mulai bisa mengelola emosi dan perilaku mereka saat menghadapi kondisi tidak menyenangkan atau membuatnya merasa cemas. Kata kunci: terapi realitas, kecemasan, pasutri, keturunan.
Fahmi Supiani - Personal Name
SKRIPSI BKI 353
SKRIPSI BKI 353
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
136 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...