Detail Cantuman Kembali
Penerapan Client Centered Counseling untuk Menangani Konsep Diri Negatif Remaja Anak TKI (Studi di Kampung Kelapian Desa Kelapian Kecamatan Pontang Kabupaten Serang - Banten)
Remaja adalah masa di mana seseorang tidak dapat lagi disebut sebagai anak-anak, tetapi tidak bisa disebut sebagai orang dewasa. Sehingga pada masa ini anak remaja sangat sensitif akan suatu konflik atau permasalahan yang dihadapinya baik dalam keluarga, pertemanan, sekolah dan lingkungan hidupnya. Namun akibat perekonomian yang sangat sulit dan tingkat pendidikan yang rendah, tidak sedikit orang tua rela meninggalkan anak-anaknya semenjak kecil hingga remaja bahkan sampai dewasa, demi memperbaiki perekonomian di dalam keluarganya. Orang tua yang bekerja sebagai TKI tidak terlalu memikirkan tumbuh kembang anak dalam segi psikologis, yang mana akan berdampak pada perkembangan konsep diri anak yang seharusnya positif menjadi konsep diri negatif. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana konsep diri negatif remaja anak TKI di Kampung Kelapian? 2) Bagaimana penerapan Client Centered Counseling pada remaja yang konsep diri negatif? 3) Bagaimana dampak penerapan Client Centered Counseling terhadap remaja yang berkonsep diri negatif? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan pendekatan Client Centered Counseling dalam konseling individual. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis dengan cara mengorganisasikan ke dalam unit-unit bab dan sub-sub bab penelitian, sehingga penulis dapat menyimpulkan kesimpulan dari hasil penelitian untuk mudah dipahami. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Konsep diri negatif remaja anak TKI di Kampung Kelapian di antaranya.: Peka terhadap kritik, responsif terhadap pujian, memiliki sikap hiperkritis, cenderung merasakan tidak disukai orang lain dan pesimis terhadap kompetisi. 2) Penerapan konseling Client Centered pada remaja yang memiliki konsep diri negatif melalui tiga sampai empat kali pertemuan tahap konseling konseling ini diantaranya: yang pertama membangun hubungan emosional antar konselor dan responden, memperjelas dan mendefinisikan masalah responden, membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah responden. Tahap yang kedua memfokuskan pada masalah responden dan memberikan bantuan koseling Client Centered. Tahap yang ketiga adalah hasil dari tahap yang pertama dan kedua. Seperti menurunya konsep diri negatif responden, adanya perubahan perilaku ke arah yang positif, keculai TT yang mana masih belum bisa menaha emosinya ketika ada yang mengkritik. Penerapan konseling Client Centered pada remaja yang memiliki konsep diri negatif dari anak TKI berdampak positif pada pararesponden. Lebih menjadi positif baik dari segi pikiran maupun tingkah laku. seperti mampu menerima kritikan dari orang lain, menerima pujian dengan bijak, menghidari obrolan yang hiperkritis terhadap orang lain, menghindari diri dari pikiran bahwa orang-orang di sekelilingnya tidak menyukainya.
Siti Z Hanuf - Personal Name
SKRIPSI BKI 345
SKRIPSI BKI 345
Text
Indonesia
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 134hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...